02 April 2013

Gokana, yummy

Masih nyambung sama cerita yang 'Dompet Jadul'. Kami pun mampir ke Restoran Jepang, nama tempatnya Gokana Ramen dan Taipann. Deket rumah juga. Hmm, yummy.. Aku ditraktir mama papa. Ahahaha, gak modal. Gretongan XD

Aku pesen Gokana 3 yang isinya chicken fry apa ya?sama apaa gitu -huhu, gak hafal isi makanannya- ada nasi, sama salad.


Minumnya Konyaki -Kalau gak salah- atau Raibow Jelly. Slluuurppp...


Mau mau?Boleeehh. Beli di Restoran Jepang terdekat. Ah ya, satu lagi. Jangan lupa. Cari juga yang ada tulisan halal-nya ^__^.

Dompet Jadul

Tadi pagi lagi asik edit tulisan di blog. Tiba-tiba mama panggil dari bawah. Minta temenin belanja. Ok sip. Udah lama juga gak belanja..

Kata mama "Kamu gak mau beli dompet?Dompet udah jelek gitu"
Aaaaakkkk. Jleeeb!. Tapi emang iya sih..
Pernah juga ada yang bilang "Ih, dompetnya kayak masih bocah banget. Jadul lagi".

-____-"
emang sih, dompetku yang sekarang itu dari jaman kuliah S-1. Jujur banget, aku tuh ga pemerhati penampilan. Toh jarang juga ngeluarin dompet. Secara kalau aku kemana-kemana, uang yang ada dalam dompet dipindah ke bagian depan tas.Hehe..

Tapi setelah kupikir, "Hey Ki, inget. Kamu tuh udah bersuami. Mungkin kamu gak malu. Tapi suamimu?". Mas sih gak pernah protes. Tapi kasian juga kan, kalau temen-temen Mas yang liat "ya ampun, dompet istri Syahri begitu banget" .Gak sih, ga ada yang mikir begitu. Lebay aja pikiranku. Ah, tapi gak ada salahnya juga ganti dompet. Udah ada hampir lima tahun juga itu dompet. Hihi..


dompet dari jaman S-1
Akhirnya mampir ke Giant Ujung Menteng deket rumah. Mama liat ada dompet bagus dan manis. Harganya juga manis :D. Kalau mama yang pilih, pasti cewek banget. PINK. Oh, Alloh-kuuu. Tapi gak apalah. Seumur-umur kayaknya belum pernah punya dompet warna pink. Hehe..



Manis kan, kayak yang punya :))



 

01 April 2013

Versiku Supaya Read More Gak Erorr

Setelah berbulan-bulan bingung..
Kenapa dengan read more blogku??
Kok tulisannya jadi gini tiap selesai posting?

"Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 ..."

Wew..
Tadi cari-cari di Google. Banyak banget ternyata yang pernah mengalami hal yang sama dengan blogku. Tapi, ada beberapa yang kucoba. Hmm, tapi sayang.. Aku belum beruntung rupanya.

And then, aku terus coba..

Tadaaa!

Aku ga tau ilmunya dan apa sebab. Mungkin tiap blog berbeda kali ya, cara penyelesaiannya. Atau emang aku yang ga bisa?. well, tapi aku coba iseng-iseng sih..

Jadi gini, pertama postingan kita yang tadi 'Normal bla bla' kita blok semua.. (Edit Entri)
Kedua, kita buka entri baru.
Ketiga, paste deh!
Save dan, publikasikan!

Yeah!

Mungkin karena font atau apalah yang berbeda antara Ms.Words dan blog. Jadi gini, kalau kita posting tulisan yang sebelumnya diketik di Ms.Words kemudian kita paste ke blog, hasilnya ya gitu. Tapi, kalau kita posting langsung di blog, hasilnya ya ga kenapa-kenapa. Read More kita baik-baik aja. Hmm, atau bisa jadi pas aku bikin read more mungkin ada kesalahan atau ga sempurna. Jadi ya gini..

Yaah, sebenernya sih, kalau kita udah bikin tulisan di Ms.Words jadi kerjaan dua kali untuk posting. Tapi ya gak apa-apalah..Untuk menampilkan yang terbaik di blog ^_^.
Atau mulai sekarang, belajar untuk posting langsung ke blog. Jujur agak lebih berat sih, soalnya kan ngeditnya cuma sebentar. Hehe..Kalau di Ms.Words kita save dan kalau lagi gak ada sambungan inetpun bisa kita edit kapan aja. Itu aja, ada beberapa tulisan yang gak aku edit. Biarkan sajalah..Hehe.

Mungkin, diantara kamu ada yang pernah punya masalah yang sama?
Bisa dicoba cara yg tadi aku kasih tau. Tapi kalau ga bisa juga, bukan berarti aku bohong. Tapi ya tadi, karena sebelum menemukan caraku, aku juga coba pake cara orang lain dan gagal..Hihi.

Selamat Mencoba dan semoga manfaat.

Kawan, dimanakah hatimu?

Dimanakah hatimu?
"Kutitipkan padanya. Eaaaa"
Aih, ini bukan tentang kegombalan yang marak dibincangkan..

Sesuatu yang amat sangat tersembunyi, hanya Dia dan insan itu sendiri yang tau, hati. Ia dekat dengan jasad dan akal. Mengapa?Karena jelas mempengaruhi keduanya. Bila hatimu kian bersih, maka apa yang kau fikirkan, kerjakan dan yang nampak dari raut wajahmu, insyaAlloh menyenangkan. Seperti halnya saat kita melihat bayi. Ia terlihat sangat tenang, lucu, dan tanpa sadar membuat hati kita nyaman. Sebab hatinya tak banyak prasangka, dendam, iri, dengki dan lainnya.

Masih punyakah kita hati?Mudah saja untuk memastikan.



Suatu ketika, ada seorang gadis yang sangat lelah dengan penatnya kota Jakarta. Sambil mengendarai motornya, ia selalu saja mengeluh ini itu. Macetlah, polusi, lelah. Ah, hidup..Melintas di depan sebuah masjid tiba-tiba airmata sang gadis mengalir karena mendengar suara Murottal. Lalu tiap hari, ia sengaja melambatkan kecepatan motornya saat sedang melintasi masjid tersebut. Ya, hanya untuk mendengarkan firman-Nya yang dilantunkan dengan sangat merdu.  

Lalu jawaban hadir selang beberapa hari saat ia mengikuti kajian pekanan. Sang Guru berkata : 

Suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat Rosululloh yang bernama Ibnu Mas’ud ra. untuk meminta nasehat. Orang ini berkata:

“Wahai Ibnu Mas’ud, berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yg sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak tenteram, jiwaku gelisah dan fikiranku kusut; makan tak enak, tidur tak nyenyak.”

Maka Ibnu Mas’ud berkata:
“Kalau penyakit itu menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat. Yaitu ke tempat orang yg membaca Al Qur’an, engkau membaca Al Qur’an atau engkau dengar baik-baik orang yg membacanya; atau engkau pergi ke majelis(pertemuan) yg mengingatkan hati kepada Alloh; atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat menyembah Alloh, umpama di waktu tengah malam buta, di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraman fikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, engkau minta kepada Alloh, agar diberi-Nya hati yg lain, sebab hati yang kau pakai itu, bukan lagi hatimu.”

Si gadis kemudian meperbanyak istighfar, agar Alloh senantiasa menjaga hatinya. Supaya tak hilang kemana. Sebab hati akan mudah mati bila tak dirawat dengan semestinya. Beribu syukur ia haturkan, sebab airmatanya masih mengalir saat mendengar Al-Qur’an. Sadar akan tilawahnya yang tenggelam akibat lautan kesibukan duniawi. Alloh masih menyanginya, masih mengasihi hatinya.


Lalu, dimana hatimu kini, Kawan?

Rab ne Bana di Jodi

Aku masih ingat tanggal itu, 31 Mei 2012, tawaran ta’aruf denganmu datang dari seorang mbak yang dulu satu ‘Lingkaran’ denganku. Saat hatiku tengah merasa bahagia sebab Alloh memberikan kelulusan kuliah padaku lewat ikhtiar dan do’a. Yudisium!.

Apa kau tau rasanya?. Malu. Sebab aku merasa tak pantas, masih banyak khilaf dan bolong sana-sini pada amal yaumi. 

“Hanya Alloh yang tau, De. Istikharah dan berikhtiar tak ada yang salah. Jika jodoh, takkan kemana” Begitu kata Guru Ngajiku.

Tiga hari aku meminta waktu untuk istikharah. Baiklah. Kuputuskan memberimu kesempatan untuk mengenalku, begitu pun diriku terhadap dirimu. Kemudian, Guru ngajiku menyuruhku untuk membuat Biodata tentang diriku. Wuiih, aku membayangkan kau membaca semua ini. Pipiku selalu bersemu merah saat membayangkan kau mungkin tertawa, namun segera kutepis bayangan itu. Tetap menjaga hati. Bukan begitu?.

Lalu, H-2 wisuda aku mendapatkan biodatamu. Masih ada hingga sekarang. Masih tersimpan apik diingatanku pula. Hm, tentu saja aku tak pernah bertemu denganmu saat masih di Kampus dulu. Berbeda amanah dan ranah da’wah rupanya. Dan, hanya 1 bulan kita berkenalan. Lewat guru ngajiku, dan guru ngajimu. 

Tanggal 8 Juli 2012, orang tuaku mengenalmu lewat biodata, mereka banyak bertanya tentangmu. Dan, mereka setuju. Kemudian, dirimu hadir kedalam hidupku. Seminggu setelahnya, 15 Juli 2012, kau datang melamarku. Bertepatan dengan hari lahir ibumu, katamu.
Saat itu, pipiku tak hentinya bersemu merah. Aku sungguh tak berani menatap matamu, apakah kau tengah mencuri pandang?Kurasa iya. Semakin kencang degup jantungku saat Ibumu melingkarkan cincin di jari manis kananku.
 
Acara khitbah selesai dengan khidmat dan bahagia.

Jum’at 7 Desember 2012 kau datang lagi ke rumahku. Untuk mengambil diri dan hatiku. Menjadi imam yang akan membimbingku, agar Surga Alloh kudapat. Supaya Bidadari di Jannah sana cemburu kepadaku. Saat ucapan “SAH” menggema di ruangan tengah rumahku, aku yang berada di Kamar masih tak menyangka kau telah menjadi separuh hatiku. Airmata tak henti berderai. Hingga aku keluar kamar dan menemuimu dengan malu-malunya. Saat bersalaman itulah, aku berjanji akan menjadi istri yang sholihah. Saat kau mencium keningku, aku berkata dalam hati akan mencintai dan menyayangimu sepenuh hatiku. 



Tak perlu waktu berhari-hari, seperti telah lama mengenalmu, hatiku pun mulai mencintaimu dengan sebuah pengertian yang tak terdefinisi. Mungkin karena malaikat milik-Nya lah yang mengirimkan paket cinta itu untuk hatiku. Bukan sebab fisik, harta, kedudukan. Sentuhan lembut tanganmu saat membelai lembut kepalaku, membuat aku merasa menjadi wanita yang paling bahagia. 

Esoknya, tasyakur pernikahan yang membuatku semakin mencintaimu. Terimakasih,Sayang. Atas hadirnya engkau ke kehidupanku. Mari, kita arungi lautan kehidupan yang sarat akan makna dan  tak lepas dari ujian. Pimpin, dampingi, dan sayangiku selalu. Besarkanlah maaf dan pengertian untukku jika kelak aku terlalu kekanakkan dan membuat salah. 



Kau adalah kado terindah kedua setelah orang tuaku yang Ia kirimkan untukku ke dunia ini. Semoga Alloh selalu memberkahi pernikahan  dan mengistiqomahkan kita di Jalan da’wah. Sebab, di jalan inilah Alloh mempertemukan kita.

Aku mencintaimu karena Alloh, Suamiku. 





Muhammad Syahri Mubarok dan Rizki Khotimah
Rab ne Bana di Jodi a.ka It's a match made  by God, InsyaAlloh.

Dede Sayang, Maafkan Bunda ya

Alloh tengah mengajarkanku arti dan aplikasi dari sebuah kata.. IKHLAS.

Bagaimana tidak?.

Hari Senin lalu, datang sebuah kabar duka, seorang Mbak yang dulu satu kampus denganku telah mengahadap-Nya akibat Leukimia. Suami, dan satu anak laki-laki yang masih berusia 22 bulan ditinggalkannya. 

Mengingatkan kembali tentang kematian yang bisa datang kapan, lewat mana dan bagaimana caranya. Jika Dia telah berkehendak..

Kamis sore kemarin, kembali ikhtiar untuk sebuah janin yang ada dalam rahimku. Ah, rupanya.. Jantungnya telah tak ada. Innalillahi wa innailaihi raaji’uun..

Kehilangan, sedih, campur aduk rasanya. Anak adalah titipan dari-Nya. Terserah Dia kapan ingin mengambilnya. Akhir  sebuah kata untuk janin itu adalah “Bunda minta maaf, Nak. Bunda telah berikhtiar seoptimal mungkin..Bunda meminta kepada-Nya, jika Ia berkenan maka kelak kita akan dipertemukan di Surga sana”.Sabtu siang, aku melihat jaringan dan daging janin itu dalam sebuah tabung kecil. 



“Bunda mencintaimu karena Alloh, Nak. Walau susah, tapi Bunda tau, inilah yang terbaik untuk kita”.

Hikmahnya banyak sekali memang. Mungkin jika janin itu tetap ada di rahimku, yang ada malah men-dzholiminya. Akan memforsir tenaga, waktu dan pikiran sampai bulan Agustus/September. SubhanAlloh!Jika kita terus berusaha berbaik sangka dan berfikir positif pada Alloh, Ia akan membuka hati kita untuk melihat hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. 

Sekarang, aku seperti menadapat energi lagi untuk belajar dan menyelesaikan Prkatek Kerja Profesi Apotekerku dengan sebaik-baiknya. Bismillahirrahmanirrahiim. Alloh akan selalu bersamaku, insyaAlloh.
                                                                         

Long Distance Relationship

Eitttss, ini bukan untuk mereka yang LDR dengan status gak jelas. Maksudnya pacaran, HTS, TTM. Iya dong!. LDR setelah nikah pastinya. Rasanya berat sekali. Sueer!.

Kangen, gak ada yang antar-jemput kalau mau pergi, kalau mau sesuatu harus beli sendiri..kalau ada suami kan, bisa minta dibeliin. Manja gitu!.



Tapi aku kembali merenungi. 

Kini, aku tinggal di rumah orang tuaku. Hmm, setelah lulus dan menjadi seorang Apoteker, aku akan ikut suami tinggal di Kota yang ada Sungai Kapuasnya. Artinya akan sulit sekali untuk sering menengok mama dan papaku. Kata suamiku, “Neng, ambil hikmahnya. Sekarang Neng harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk berbakti pada Mama Papa. Mumpung masih dekat dan satu atap dengan mereka”.

Bener banget. Walau memang rindu kadang menyapa dan melambai-lambai di hati..Tapi ketika ingat akan jasa orang tua, semua itu mudah ditepis. 

Toh, sekarang sudah canggih. Zaman gadget dan sosmed. Ada WA, Line, FB, Twitter, Y!m, Skype. Lagian, suamiku juga pulang sebulan sekali. InsyaAlloh rindu yang menusuk terobati. 

Yakinlah, kalau Alloh menakdirkan jalan seperti ini adalah karena kita mampu melewatinya dan karena  yang terbaik. Alloh sedang memberi kesempatan padaku untuk lebih lama bersama orang tua. Alloh juga tengah melatih kedewasaanku sebelum merantau di pulau orang. 

Kadang memang iri sih, kalau melihat teman kuliah yang juga sudah nikah. Dijemput oleh suaminya setelah lelah PKP. Ah, lagi-lagi Lillah.. Jadi Istri Sholihah gak boleh cengeng!. Liat tuh, Asma’ Binti Abu bakar, dan para shabiyah lainnya. Mereka mungkin lebih sering ditinggal para suaminya berperang. Bahkan banyak yang Syahid ketika sedang membela agama-Nya.



Ah, Alloh..Aku menitipkan suamiku. Lindungi dan jaga ia dari kecelakaan, marabahaya yang dapat membuatku kehilangan  dirinya, godaan duniawi serta fitnah yang menghalanginya dari rahmat-Mu.

Aamiin.