28 November 2012

Undangan Pernikahanku ^_^

Bukan karena siapa, apa dan kenapa.Tapi bagaimana.Jawaban sederhana dari sebuah pertanyaan "Mengapa kau mau menikah denganku?" adalah, sebab cinta butuh pembuktian. Bukan hanya pernyataan.




Bismillahirrohmanirrohiim..

Assalamu'alaykum Warohmatulloh Wabarokatuh


Maha Suci Alloh yang telah menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan..
Maka, perkenankanlah kami menikahkan putra-putri kami :

Rizki Khotimah (Kiki)
Putri Bpk. Drs. Wartam &Ibu Siti Nuriyah
dengan
Muhammad Syahri Mubarok (Ari)
Putra Bpk.Solihin Ms, BA & Ibu Mabaroh

Untuk mengikuti sunnah Rosul-Mu dalam membentuk keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warohmah, serta melahirkan keturunan yang sholeh dan sholehah

Akad Nikah :
Jum'at, 7 Desember 2012
Bertempat di Rumah Mempelai Wanita
(Khusus Keluarga)

Tasyakur Pernikahan :
Sabtu, 8 Desember 2012
Pukul : 11.00-13.00 WIB
Bertempat : di Gedung BKOW
Jl. Radin Inten, Duren Sawit-Jakarta Timur.

Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami apabila Antum/na (saudara/i) berkenan hadir untuk memberikan do'a restu kepada kami..Atas kehadiran dan do'a restu Antum/na (Saudara/i) kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu'alaykum Warohmatulloh Wabarokatuh

07 November 2012

(Sajak) Sekeping Luka

Dan aku, kembali mencoba untuk menuliskan sebuah coretan akibat insomnia malam ini. 

Sekeping hati pernah mendatangi hati milik seseorang yang penuh luka disana-sini. Menemaninya. Yang bahkan orang itu tak pernah tahu, bahwa sekeping hati bermaksud menaruh rasa padanya. Waktulah yang menjawab semua, kemudian membuat asa dengan jelas, bahwa sekeping hati  takkan utuh jika tak digabung  dengan hati miliknya, takkan berbentuk hati pada umumnya.  




Benarlah adanya, waktu juga telah memaksa sebongkah hati yang penuh sayatan milik seseorang itu untuk kembali menerima kepedulian, ketulusan pemberian, dan pengobatan luka yang selama ini ia damba. Malam ini, setahun yang lalu, semua itu telah berakhir. Pada detik-detik penerimaan untuk menjadi ‘utuh’, sekeping hati kemudian berlari. Meninggalkan sebongkah hati yang penuh sayatan. 

“Aku tak bisa memaksa-Nya untuk tak hadir dalam hidupku” Begitu katanya. 

Aih, sebongkah hati yang penuh sayatan pun terdiam ketika mendengar jawabannya.  Tak membutuhkah waktu lama, sayatan itu kembali bertambah.  Merasa terhempas jauh. Fitrah. Sampai, sungguh, sebongkah hati penuh luka itu, terseret-seret menemui-Nya. Menangis, bertanya, mengadu. 

Dia-lah yang menambal dan menjahitkan kerusakan disemua lubang yang ada. Hingga akhirnya,  sebongkah hati yang penuh tambalan itu memahami maksud dari-Nya tentang keikhlasan dan pemberiaan maaf tanpa jeda kepada siapa saja yang telah menyakitinya bahkan  jika ada yang sampai membuatnya terluka. Ah, Indah nian perhatian dari-Nya. 

Lalu malam ini, detik ini. Sebongkah hati yang penuh sayatan itu akan segera ‘sempurna’ bagian tubuhnya. Karena Dia mengutus sekeping hati lain, yang Ia pastikan, bahwa mereka menyatu dibawah naungan kasih sayang-Nya.  

Lalu si kepingan hati yang setahun lalu pernah hadir, tak lagi ‘berbentuk’ hati. Hanya seonggok kenangan yang kadang terlintas. Sudah tak bernyawa. Hanya sesekali saja  dapat ditemui ‘batu nisan’ kenangan itu untuk mengingatkan kembali betapa besar cinta-Nya. 

“Aku memang pernah mengenalmu dengn baik, dulu. Sekarang, kau tak lebih hanya sepotong kenangan dalam puzzle kehidupan”. 

Ampun deh, aseli. Ini tulisan berasa mellow abiiiisss.. -_____-“

18 Agustus 2012

Kau, Aku dan Hari Raya :D

Gema takbir menggema di segala penjuru dunia. Syaithan pun ngilu mendengarnya, aku yakin itu!
 
Inilah hari raya..!

Apa kabar Ramadhan kau dan aku kemarin?. Masihkah, ketawadhu’an, berbagi dengan sesama, qana'ah, peduli, tangan yang selalu menggenggam kitab suci, mulut yang dipenuhi dzikir, masihkah mereka menjadi bagian dari dirimu?.

Apakah, baju baru yang mewah, makanan yang berlimpah dimana-mana sampai mubadzir, sudah menjadi ciri untukku, kamu dan kita di hari raya? Na’udzubillah..

Jangan lupakan saat kau bertarget khatam Al-Qur’an, sholat tahajjud tiap malam, berdzikir tiap waktu kosong yang kau miliki telah menjadi penghias hari di Ramadhanku dan kamu kemarin..

Dulu, ya dulu.. Saat aku masih kecil. Idul fitri adalah saat dimana aku merasa bebas dengan nyata, bisa makan sepuasnya, 'free' melakukan apapun lagi. Tapi sekarang, ketika detik-detik Ramadhan pergi..Aduh, bulan yang paling baik akan segera pergi. Bulan dimana amalan menjadi berlipat pahalanya, bulan dimana kita dapat dengan mudah ‘mendekati’-Nya telah berlalu..Apakah kau merasakan hal yang sama denganku?.Akankah kita bertemu lagi tahun depan?. Hanya Alloh yang tahu..

“Semoga Alloh menerima segala amal ibadah kita di bulan Ramadhan kemarin, dan Dia masih berkenan untuk mempertemukan kita dengan bulan mulia tersebut di tahun depan dengan persiapan ruhiyah yang lebih matang dan mapan. Agar gelar taqwa kita dapat…aamiin”.

Mari, kita jelang 1 Syawal 1433 dan hari-hari selanjutnya dengan pribadi yang lebih baik. 

^____^
-sunflower-

28 Juni 2012

(curhat) H min Aku Pergi 2


Sudah saatnya aku untuk orang tuaku.. Bersama mereka. Birrul walidain. Setelah empat tahun lamanya terpotong studi S-1. Banyak waktu yang tak kuhabiskan untuk mengabdi pada mereka dalam jarak yang dekat.

Apalagi jika mengingat jasa mereka selama ini untukku. Sudah saatnya aku kembali untuk mereka..Berbakti sebelum datang dia, yang menyebabkan aku harus berbakti padanya..

Aku, memang masih sangat ingin berada di kota ini..tapi tak boleh.. Demi masa depanku, demi mimpiku, aku harus pergi..


Kemarin, saat aku mengisi kajian anak-anak TPA yang dikelola sang 'guru', ada seorang ummahat yang berkata, "Mbak Kiki, saya seneeeeng banget ada mahasiswa yang mau bantu kelola.."


*speechless* "Oh, iya Bu..saya, cuma dimintain tolong sama Mbak T..untuk mengisi materi menulis.."


"Iya Mbak.. Tapi tetep aja saya seneng..Mbak bisa kan, jadi pengajar tetap di TPA sini?"


*speechless double* "Hehe.. mm.." Aku cuma nyengir sambil menahan rasa sedih..


seandainya, saya punya waktu lebih banyak untuk disini...


"Mbak kuliah di farmasi ya?"


"Iya.."


"Sering-sering Mbak main ke sini.."


Aiiih...sediiiihhh


"Pokoknya saya kasih lampu hijau buat Mbak deh..Untuk garap wilayah sini..."


Ya Alloh....Hiks.


"Untuk bikin halaqah anak-anak wilayah sini.."


Cukup, Bu...saya ingin...tapi gak bisa..


Semua itu akhirnya saya tanggapi dengan senyum samar. Maafkan saya, Bu..

Pernahkah kalian mampir di sebuah kota yang membuatmu paham hakikat hidup?Maka, saat kakimu harus beranjak pergi meninggalkannya, ibarat seorang kekasih yang patah hati. Kehilangan, sakit, hampa..

Ada banyak kata yang ingin kuucap pada kota ini.. 
Namun bibirku hanya terkatup, kelu..


(curhat non fiksi) Target Target


Bismillah..


Bersiaaaap!. Sebentar  lagi Ramadhan tiba. Huaaa..! Aku belom menyelesaikan target hafalanku. Gimana ini?????. *sad*


-Ya Alloh.. Paling engga, nambah 1/2 Juz aja.. aamiin-.


Ok.  Masih ada beberapa pekan lagi sebelum Bulan itu tiba.. Hafalankuuuuuu..*heboh*.
Saatnya merubah target hidup!.

- 1 Tahun Apoteker
- mm, dalam waktu dekat menggenapkan separih Diin. aamiin
- Hafalanku bertambah
- Punya binaan di Jakarta
-Bikin banyak tulisan dan terbitin buku!


Jangan lupa amal yaumi juga, Ki!. Mama dan Papa pesen, “Nduk, Tahajjud dan Dhuha jangan sampai ditinggal ya!”. Ya Ma, Pa.. Huhu. Kiki sayang kalian karena Alloh :’). 

Yaa Rabb, sampaikanlah aku ke bulan mulia itu… aamiin 

26 Juni 2012

H min Aku Pergi -_-

Akhir-akhir ini, saya menulis karena moody lagi!. Padahal, gak boleh gitu.. Sebuah rasa tentang perpisahan, dengan orang-orang dan sekitar yang terdekat…

Tentang  kota yang mengajarkanku banyak hal.. Purwokerto. Sebuah ibukota dari salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang awalnya kubenci sangat. Namun lambat laun menimbulkan rasa cinta. Aih.. Harus kuapakan rasa ini?.

Aku, harus segera pergi dari keluarga di kosan, kampus, masjid kampus, sekre dulu tempat mengemban amanah, lingkaran cinta,  saudara karena iman. Inilah hidup!.

Ada pertemuan dan perpisahan…

Ah! Bagaimana harusnya aku untuk mengekang sebuah rasa yang begitu menyiksa.. Mengapa perpisahan begitu terasa menyakitkan?.

Namun untuk hidup, orang tua, masa depan, agama.. Aku harus pergi! Melanjutkan lagi perjalananku sebagai seorang farmasis muslimah. Terbersit sebuah do’a, agar suatu saat diperkenankan lagi untuk tinggal di Kota Satria ini.. 
Aku mencintaimu, karena kau banyak member pelajaran untuk hidup, Purwokerto. 

Senja akrab dengan perpisahan, namun subuh lekat dekat dengan harapan.


-  Hari hari tuk  mengucapkan kalimat  ‘sampai jumpa’ -

26 Mei 2012

Mellow Morning... -____-


Bener-bener gak abis pikir.. Dapet gelar.. Tapi gak terlalu bahagia kayak setelah selesai seminar atau apa.. Bukan gak bersyukur. Bukan. Ini karena punya pikiran, akan ada banyak perpisahan yang terjadi…Dengan banyak orang dan kotanya…. Ah, jadi inget. Kurang lebih empat tahun lalu, saat kaki pertama kali menginjakkan kaki di farmasi untuk ospek.. dengan sumpah serapah *halah* bilang, “Purwokerto itu kota nyebelin.. Angkot jarang, makanan itu itu aja..beda banget sama Jakarta..bla bla..bla”.

Emang bener kata Alloh, jangan pernah terlalu membenci atau mencintai sesuatu&seseorang. Karena kita belum tentu tau mana yang terbaik untuk diri sendiri. Dan sampailah aku pada titik ini. Ketika aku mulai mencintainya (Purwokerto), aku akan pergi. Ya, pergi dari kota ini, suasana ini, kenangannyaand everything…

Keluarga di kosan, mereka gak mungkin banget ada yang bisa gantiin.. Gimana sabarnya mereka waktu aku jahil banget, ngurus  pas aku lagi sakit, dengerin cerita-ceritaku, terima kebawelanku, kebiasaanku yang suka ‘absen’ bangun tidur (especially buat mbak yenni n mbak mpit. Hehe), De Mpit sama Tutut yang sering banget aku takut-takutin tentang alam ghaib (Haha), Masak bareng Mbak Mpit, Berebutan pada gak mau jadi imam sholat jama’ah (sampe pernah ada yang ngambek. Haha), sholat jama’ah yang syahdu (ni pinjem istilahnya orang), Makan bareng2 kayak anak panti asuhan *tepok jidat. Belajar n stress bareng de Tami waktu UTS dan UAS, Nonton pilem bareng De Afu..Aduh, banyak banget deh.

Dimana lagi aku bisa menemukan keluarga seindah itu?.

Banyak banget kenangan di kota ini. Ketika beberapa kali aku banyak melakukan hal konyol yang aku juga gak tau kenapa bisa berbuat gitu (Haha..), jatoh dari motor lah, kabur dari kejaran polisi gara-gara gak pake helem (Wkwkwk), sandal jatoh di tengah2 perempatan lampu merah Aston pas mau jemput orang (Gak lucu banget, kan..), ‘Barang ilang’ yang padahal Cuma pindah tempat dan gw udah heboh duluan…

Anak-anak TPA tempat aku ngajar.. Ya ampuuun,harus ku apakan mereka itu???. Berjuang bersama Indah n Mbak fi’ah ‘menaklukan’ mereka..Haha..Tapi pas lagi stress sama skripsi, panggilan “Mbak, kok telat?”, “Ustadzah, tulisan aku bagus gak?”, “Mbak, tadi aku dilanjut baca sama mbak indah”. Atau ngeliat ‘kelincahan’ mereka yang sering bikin pusing tapi lucu juga dan menghibur banget. Ah, semua itu gak ada yang bisa gantiin.

Punya ade2 binaan yang subhanAlloh. Semakin terpacu untuk selalu dan selalu menghafal Qur’an. Curhatan dari mereka yang bikin senyum-senyum sendiri, ‘pesawat’ bikinan mereka untukku.semangatnya mereka untuk ngaji.. Ah, spesial banget dapet mereka.

Liqo’an dari satu kelompok ke kelompok lain. Hehe.. Eits, yan ini gak akan gw sebut namanya. Haha..

Gw akan merindukan nangis diatas Pinki (nama motorku) saat hati sedang lelah dan sedih.. Ah, ini nih yang ‘sesuatu’ banget.

Ramadhan di Purwokerto yang suasananya itu bikin selalu pengen tilawah.. Mafaza yang adem n bisa buat tidur-tiduran bentar kalo lagi cape, dapet buka gratis lagi. Haha..

Mbak-Mbak indomaret yang udah kenal ma anak kosan. Pada suka rusuh sih kalo ke indomaret. Kayak gw dong. Kalem, titik. Haha..

Semangka Mba Yuni yang gede banget tapi harganya Cuma Seribu rupiah. Terus kalo hari jum’at dapet gratisan buah. Hehehehe..Ini nih kalo sama De Mpit, suka ga kira-kira ‘ngerampoknya’ Ya ampuuun…

Rentalan pilem dimana-mana. Tapi tiap pergi ma Mbak Yenni, yang jadinya nyewa pilem Cuma Mbak yenni doang. Hahaha.. Gw jadinya Cuma nebeng nonton. Hihi.. udah gitu, suka dapet transferan pilem dari banyak orang…wkwk..

Mbah depan kosan yang tiap pagi ngabsen nama kita satu-satu buat matiin lampu teras. Tapi nama yang paing sering disebut itu ‘Mba Yeniiiiiii”. Wkwk..

Tapi bagaimanapun, aku harus ‘pergi’ dulu dari kota satria ini. Mengejar ilmu-Nya ditempat lain. Mengejar cita dan cinta-Nya demi agama, orang tua, aku dan Negara ini (ini bukan lebay loh..hihi). Tapi punya azzam dan udah di’kutuk’ juga sih ma Mbak Yenni bakalan balik lagi ke Purwokerto. aamiin. InsyaAlloh, someday..

Semua itu gak ada yang bisa gantiin, Titik

Semua berharga dalam hidupku.

Semua itu hadiah dari Alloh.

‘Senja akrab dengan harapan, dan subuh lekat dengan harapan’

-Pagi hari, ketika mellow menyergap-

29 April 2012

(FIKSI) emoticon senyum sambil menangis


Merasa rindu itu membuatku sesak. Ingin berkata tapi mulut terasa kelu…
Melihat dari kejauhan, kau sudah bahagia bersama yang lain..
Merasa rindu itu membuatku merasa seperti orang bodoh..
Menangis karenamu, tapi kau tak memikirkanku..

Dan, bahasa kasih seorang Ibu menerjemahkan kegundahanku. Beliau menentramkan semua..Aku tenggelam dalam pelukan hangat dan lirih do’anya walau tak bertemu langsung. Hanya sebatas pesan singkat dan suara.






Buruknya adalah, ingatan dan kenangan seliweran dalam otak, terjebak dalam labirin memoria. Saat ini, rasa menahan kelogisanku, mengalahkannya, walau tak bisa kusesali bahwa ini adalah sebuah fitrah..

‘purnama’, ‘pelangi dimalam hari’, ‘kota kita’, ‘jalan kenangan’, ‘hujan’, ‘inuyasaha-kagome’, ‘menulis’. Aku rindu… Dan kau, tak boleh tahu. 

28 April 2012

(curhat-fiksi) Mimpi Purnama

Kata Tere Liye, dunia menulis itu adalah tempat gombalnya para penulis ^_^

Subuh ini..

Sebuah rasa yang terkunci rapat, tiba-tiba muncul keluar. Ia bernama rindu. Walau bentuknya tak lagi utuh dan sempurna. Aku teringat kalimatmu dulu saat emosi dan pendapat kita bersebrangan, “Semoga kau masih suka melihat purnama”. Sehingga tanpa sadar, sisi sastraku yang belakangan ini kutikam jauh, tak terjamah oleh waktu karena kesibukan lain, akhirnya berhasil mengalahkan semuanya. Membuat jemariku menekan tuts keyboard untuk menulis tentangmu..

Saat itu, dua tahun yang lalu. Aku menangis keras sambil duduk dipinggir jendela kamar. Menengadah keatas, melihat bulan utuh yang kau sebutkan. Kita sama-sama sedang memandang dan menikmati ciptaan Tuhan yang indah. Seakan, fikiran kita yang sedang berkecamuk menjadi tenang dan teduh. Sebab kita melihat sesuatu yang sama, tak lagi bersebrangan. Pandangan kita satu..

Hatiku dan dirimu luluh dalam proses ‘pengalahan’ ego.

Malam tadi..Pukul 02.00 WIB.

Aku terbangun dari nyenyaknya tidur. Aku bermimpi tentangmu. Kata orang, mimpi itu terbagi menjadi dua, mimpi baik dan buruk. Mimpi baik diartikan karena membuat hati kita senang, boleh diceritakan pada beberapa orang, dan dianjurkan untuk berdo’a karena bisa saja akan menjadi kenyataan. Sedangkan mimpi buruk adalah mimpi yang membuat kita takut dan sedih. Tak boleh diceritakan pada orang lain, lalu kita disuruh berdo’a, minta perlindungan agar semua itu tak benar-benar terjadi dalam hidup.

Namun, aku tak tahu, bermimpi yang temanya dirimu masuk dalam kategori baik atau buruk..Disatu sisi, aku merasa sesak.. Tapi disudut hati yang lain, ada sepucuk rindu dan bahagia melihat wajahmu dalam mimpi.

Apa kabar?. Masihkah kau mengingatku yang pernah hadir dalam hidupmu?. Apa kau masih suka melihat purnama?.

Karena cinta tak melulu berwarna ceria seperti pelangi disiang hari yang tampak oleh kasat mata. Namun ia bisa seperti pelangi di malam hari. Beragam warna, namun tak semua orang bisa melihat dan merasakan hadirnya. Karena mencintaimu dengan diam dan tak memilikimu adalah definisi cintaku untuk kebahagiaanmu.

-Selesai nulis ini langsung pengen revisi :D -

19 April 2012

(curhat) Keajaiban Skripsiku dari Alloh ^_^

Segala puji bagi Alloh Tuhan semesta Alam yang telah memberikanku nikmat yang begitu banyak!.

Setelah berlelah-lelah hampir sebulan lebih lamanya. Dari mulai ngambil data, ngolah data, sampai Hasil& Kesimpulan, kemudian BAB Kesmipulan&Saran..

And then, Allohku emang keren, hebat dan amazing

Qs. Muhammad ayat 7, siapa saja yang menolong agama Alloh, maka Alloh akan menolongnya. Janji-Nya itu gak pernah ingkar!. Gak kayak manusia yang selalu ingkar…

Pagi ini, aku nge-print skripsi yang begitu tebal..heuheu. Selesai ngeprint, baru inget “Kenapa gak janjian dulu sama pembimbing..Huhu”. 

Tapi, ah.. Bismillah aja ke kampus. Sampai kampus ketemu temen-temen, “Ki…Ibunya lagi sibuk.. tadi aja, ada yang datang trus ditolak…”. Sempet nge-down banget… Sms aja deh.. 

Eh, dibales..kata beliau, skripsiku dikirim via email..

Ok, langsung pulang..terus kirim email… 

Sebelum tidur siang untuk istirahat… aku berdo’a sama Alloh.. “Ya Alloh, hamba sudah berikhtiar semampu hamba… jadi, hamba pasrah…Keinginan hamba Cuma satu untuk saat ini. Membuat senyum bahagia diwajah orang tua hamba di bulan Juni..”.
 
Bagun tidur.. “wew.. ada 6 sms..”.

Dan salah satunya dari PSku… SubhanAlloh.. DISURUH MAJU SEMINAR HASIL. Huwaaaaaaaa… Alhamdulillah!. Like a dreaming!. Ku kucek kedua mataku. Masih gak percaya!. 

“Mbak, baca deh..ini beneran, Mba???” Tanyaku ke Mbak Yenni. 

“Chukaeta!”

“Jadi aku gak mimpi yaaaa????”.

Aduh, speechless nih..gak bisa berkata-kata lagi… Yap!. Semangat!!! ^___^

04 April 2012

(curhat) A Cozy Poison 2

Huwaaa!.

Ditengah kegilaanku mengerjakan STEP AKHIR dari SKRIPSI, muncul tiba-tiba dua buah lagu cozy yang so poisons…Rihanna with We Found Love. And yang satunya lagu yang waktu jaman jahiliyah SMP dulu sering banget kudengerin. NUMBnya LINKIN PARK.

Astaghfirullohal’adziim.. Lagunya emang addict banget buat didengerin. Huhu.. Takut hafalanku ‘pergi’ nih. 

Haha… Orang sekosan pada kaget aku ‘bisa’ dengerin linkin park. Secara, style aku kan, orang kalem (Plis banget jangan pada mual. Hehehe ). Gak ding, kalem juga engga. Mungkin kalo yang baru pertama kali ketemu, bisa berpendapat kalo aku orang yang pendiem. Well, kenyataannya sih.. Tapi gak janji setelah beberapa kali ketemu. Hahahaha..

Kok jadi bahas itu sih… 

Sueeer, tadinya winampku itu FULL murottal. Gak ada lagunya, mau nasyid atau apalah.. Eh, seiring kelelehanku, iseng buka folder yang jarang banget kubuka yang isinya Lagu-lagu barat.. Terus kupilih-pilih. And yeah, beberapa lagu masuk ke playlist

Begitulah.. ckck!.

So?. Hapus lagu itu dari playlist!. NOW!.

31 Maret 2012

(curhat) Selamat Datang Di Pintu Gerbang Kematian

Bismillahirrohmanirrohiim..

Hari ini adalah hari yang luar biasa dan penuh kejutan. Dan aku ingin memulainya dengan Qs. Al-Fajr tiga ayat 27-30 :

“Wahai jiwa yang tenang!. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan ridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba Ku. Dan masuklah ke dalam Surga-Ku”. 

Tiga ayat terakhir itu khusus untuk salah seorang saudari, Mbak Yanti yang pagi ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Margono. Ah, jadi speechless lagi. Padahal hari ini aku libur ke Margono, libur mencium bau Rumah Sakit. Tapi ternyata, Alloh menginginkan aku kesana di hari libur dengan tujuan yang tak sama dengan biasanya.

Aku kenal beliau sebagai Mbak yang dulu aktif di UKKI UNSOED, seorang yang menyapaku dengan ramahnya saat pertama kali syuro dengannya. Padahal belum tahu nama.. Istri dari salah seorang Ikhwan yang dulunya aktif di Pusat Komunikasi Daerah Purwokerto, sama denganku. Salah seorang akhwat yang pernah diceritakan ‘past time’ karena pernah membakar skripsi bersama dengannya. Dan, Mbak Yanti tahu semua kisah saya dengan ‘past time’. Tahu siapa sosok Sunflower itu.. 

Pagi ini, aku sedang asyik telpon dengan salah seorang saudari di Cirebon. Tiba-tiba Mbak Yenni mengabarkan berita kematian beliau. Sangat mendadak dan gak percaya, “Mbak Yanti istrinya Mas Dedi??. Ah, kayaknya baru kemarin liat di tasqif GOR sama anaknya. Salah info kali”. 

“Gak mungkin kiki, yang kasih info itu ikhwan yang deket sama Akh Dedi”.

Setelah aku tahu siapa yang memberi info, barulah aku percaya. Sambil panik kukirim pesan singkat yang berisi berita duka ke sejumlah saudara yang kenal dengan Mbak Yanti dan Mas Dedi. Semua sama. Tak ada yang percaya. 

Sekosan langsung meluncur ke Rumah Sakit. Meinding aku saat melihat jasad almarhumah yang sudah terbujur kaku. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un… Airmataku meleleh juga. 

Tadinya aku mau membantu memandikan almarhumah, tapi tiba-tiba anak pertama dan kedua Murrabiyahku minta makan.. Jadilah aku mengajak mereka ke kantin rumah sakit daripada nangis disana. Karena Murabbiyah dan suaminya pasti sedang sibuk membantu.  Berasa punya anak.. Dan semua mengira kalau aku adalah Ibunya.. Haha. Ups!. Ini lagi momen duka, Ki..

Begitulah, aku ikut men-sholatkan almarhumah..

Saat itu aku banyak bermuhasabah. Yaa Alloh,  umur, jodoh dan rezeki , semua Engkau yang mengatur. Semua itu misteri, rahasia.. Baru beberapa pekan lalu bertemu, tapi tiba-tiba saja… semua tinggal kenangan saat Engkau berkehendak. 

Amalan terbaik apa yang sudah kusiapkan saat bertemu dengan-Mu, Rabb?. Baru beberapa hari yang lalu menulis tentang kematian, dan sekarang diingatkan secara nyata oleh-Nya lewat orang dekat, salah seorang saudari yang tak asing lagi. 

Bagaimana dengan dosa-dosaku?. 

Rabb, apakah Engkau bersedia bertemu denganku?.

Mbak Yanti sudah memasuki ‘pintu’ untuk bertemu dengan-Mu dengan membawa amalan terbaiknya, insyaAlloh. 

Wahai Alloh, pertemukanlah kelak kami di Surga-Mu, sama-sama tersenyum karena sedang memandang-Mu.

Spesial untuk Mas Dedi dan mujahid kecilnya, semoga Alloh memberi ketabahan yang luar biasa. Ujian dari Alloh, kalian akan bisa melewatinya dengan baik karena Dia takkan memberi ujian diluar kemampuan hamba-Nya.

30 Maret 2012

(curhat) Ketukan Pintu Misterius

Dini hari pukul 04.00 waktu insan Qiyamul Lail.

Selesai tahajjud, seperti biasa, aku melanjutkan dengan tilawah dan muraja’ah. Tiba-tiba saja, “Tuk Tuk Tuk..”Suara dari balik pintu kamar. Sejenak kudiamkan, kudengarkan dengan seksama.. Suara ketukan itu ikut berhenti. Kulanjut lagi tilawah Qs. An-Najmnya. “Tuk Tuk Tuk Tuk” semakin keras saja suaranya. “Ih, siapa sih???”Aku mulai kesal. Tapi si suara itu tidak menjawab, malah ikutan diam.

Wew..

Akhirnya aku cueki saja, ‘ah, paling Mbak Yenni nih..’ batinku. Aku itu emang sering banget iseng ngetuk pintu kamar Mbak Yenni dengan model si suara itu. Tapi.. Kayaknya tadi lantai kamar mandi dan tempat wudlu kering alias gak basah. Berarti gak ada orang yang bangun selain aku, kalau pun ada, pasti lantainya basah..

“Tuk Tuk Tuk”.

“Iiiiih, siapa sih?????” aku semakin kesal aja, merusak konsentrasi tilawah!. “Mbak Yenni ya???”. Si suara itu diam, lalu seketika menjadi senyap.OK. Aku berkesimpulan bahwa itu memang Mbak Yenni dengan aksi balas dendam ketuk pintu. 

Selesai muraja’ah, aku berniat ambil wudlu lagi. Dan, aku terdiam setengah mematung saat melihat pintu kamar Mbak Yenni tertutup rapat. ‘wew.. kalau mbak yenni udah bangun, pasti pintunya dibuka. Dan, tadi juga gak ada suara langkah kaki…’. Ah, tau ah!.

Setelah wudlu kupastikan bahwa Mbak Yenni memang sudah bangun. Eh, pintunya terkunci??. Kalau pintu terkunci, harusnya tadi terdengar suara saat Mbak Yenni mengunci pintu. “Mbak Yenni..” Aku panggil.

“Hemm”. Suara Mbak Yenni menunjukkan bahwa ia memang belum sadar dari tidurnya. 

Loh???.

“Mbak Mpit” Kubuka pintu kamarnya. Belum bangun????. Dua adik kosan juga belum ada yang bangun. Lalu siapa????.

Astaghfirullohal’adziim..  Aku berlindung pada-Mu Yaa Rabb dari ganguan jin dan syaithan yang terkutuk. Aku melanjutkan rutinitas subuh dengan sholat, tilawah dan ma’tsurat. Berharap perlindungan walau masih penasaran itu suara ketuka pintu dari siapa. 

Ah, siapa pun itu, yang jelas dia adalah makhluk iseng!. Hehe..

29 Maret 2012

gak pengen kasih judul 2

Bismillahirrohmanirrohiim..

Untuk sementara, fix menutup akun Facebook dan Twitter sampai waktu yang tak bisa ditentukan. Sebenarnya agak ragu. Karena apa?. Banyak ‘kerjaan’ dan saudara disana. Tapi..sungguh, aku harus menutup kedua akun itu untuk kebaikan. Walau agak berat.. 

Ah, dulu sebelum FB atau twitter muncul, aku bisa hidup tanpa mereka. Aku tetap bisa menjalin komunikasi dengan semua saudara dan teman. Masih ada blogspot dan Multiply tempat aku merangkai kata. 

Semua ini adalah proses.. semua ini adalah pembelajaran. Agar hikmah tak bosan mampir, agar hati tak mati. Alloh ‘berbicara’ dengan kita tak melulu lewat nikmat. Tapi lewat ujian dan cobaan. Sebab itu, aku harus lulus ujian ini.

Hanya hati yang bersih dan dekat dengan-Nya yang mampu memkanai tiap peristiwa dalam hidup.

gak pengen kasih judul


Nasyid yang selalu membuatku tergugu. Saat hati tak kuat menahan kebingungan. Mungkin ini jawaban dari-Nya walau menoreh luka pada akhirnya. 

Saat hati tersakiti oleh rasa, saat dunia seakan menghimpit, saat janji dan perkataan dari seorang makhluk bagai debu yang beterbangan, tak berarti apa-apa. Saat manusia lain tak memahami yang dirasa dan yang terjadi. Saat mulut kelu tuk berkisah. Saat jari-jari hanya mampu mengetik lemah diatas leptop. 

Nasyid ini hadir menemani. Membawa segudang keinsyafan, mengalir deras di relung hati yang pecah, dan terserak berantakan. Mengalir lembut diserpihan kepingnya dengan membawa sejuta kata maaf untuk hati lain yang telah menyakiti, walau tak ingin. 

*Carilah cinta yang sejati
yang ada hanyalah pada-Nya
Carilah cinta yang hakiki
Yang hanya pada-Nya yang Esa

Carilah cinta yang abadi
yang ada hanyalah pada-Nya
Carilah kasih yang kekal selamanya
Yang ada hanyalah pada Tuhanmu

Di dalam mencari cinta yang sejati
Banyaknya ranjau kan ditempuhi
Di dalam mendapat cinta yang hakiki
Banyaknya onak yang di redahi

*

**Namun janji-Nya
Kepada Hamba-Nya
Tidak pernah dimungkiri
dan tidak pernah melupakanmu

Di dalam mencari cinta yang sejati
Banyaknya ranjau kan ditempuhi
Di dalam mendapat cinta yang hakiki
Banyaknya onak yang di redahi

**
Yakinlah kepada Tuhanmu
Kerna Dialah cinta hakiki
Kerna Dialah cinta hakiki
Kerna Dialah cinta yang hakiki




“Alloh, aku hadir dan mengadu. Aku malu.. Karena aku selalu menangis dihadapan-Mu.. Karena aku selalu mengeluh. Karena aku selalu meminta.. “.

28 Maret 2012

(curhat) Mungkin Karena

Pagi ini niatnya share novelnya Pak Darwis yang Sunset Bersama Rosie. Tapi gak tahu kenapa.. Tiba-tiba jadi gak bisa ngetik dengan lancarnya. Hatiku speechless karena murottal yang terputar. Kebiasaanku adalah nyetel murottal dari malam, saat mau tidur. Dan, Subuh ini terasa lebih syahdu dari biasanya. Entah mengapa.. 

Teringat nasehat pembimbing satu skripsi beberapa waktu lalu. Saat itu sedang membahas penyakit kanker yang sudah stadium akhir.. Beliau bilang, “Kenapa mati harus ditakuti?. Padahal mati kan pintu gerbang kita untuk bertemu dengan Alloh”.

Jleeb!. Astaghfirulloh.. 

Mungkin karena hati dan raga yang masih penuh dengan kemewahan dan pikiran tentang dunia, sehingga kadang mendengar kata mati adalah sesuatu yang menyakitkan dan menakutkan. Ya, padahal mati adalah satu-satunya cara untuk bertemu dengan Sang Kholiq. Mati adalah suatu jembatan untuk ‘bercengkrama’ langsung dengan-Nya. 

Tapi mengapa?. Mengapa diri ini masih merasa takut?. 

Mungkin karena dosa. Mugkin karena banyak noda. Sehingga menimbulkan ketakutan dan keraguan, apakah dapat bertemu, ‘berbincang’ dan ‘bercerita’ dengan Dia yang kurindukan..Apakah amal yang kubawa sudah cukup menghantarkanku pada-Nya ditempat yang terbaik. Bagaimana jika tidak?. Bagaimana jika Dia marah padaku sehingga tidak mau bertemu denganku?.

Terlalu sering hatiku lupa pada-Nya, pada Izrail yang bisa kapan saja menjadi tamu dalam hidupku. Faghfirlii yaa Rabb..

27 Maret 2012

(share) One Day One Juz, Mau?

Bismillahirrohmanirrohiim..

Kali ini mau share soal “One Day One Juz” dalam tilawah. Adik-adik binaan atau teman biasanya banyak yang mengeluh, “Susaaaaaah”. Oke, berikut tips dariku yang sudah lumayan lama aku praktikkan dalam keseharian. 

Jadikan keturunanku kelak mencintai Qur'an
Pertama, kalau aku, tiap abis sholat fardhu, dhuha dan QL (baca : Qiyamul Lail atau tahajjud) ada rutinitas tilawah dua lembar. Kendalanya biasanya adalah waktu. Ya gak sempetlah, masih harus ngejar waktu de el el. Untuk antisipasinya adalah dengan sholat tepat waktu. Kalau emang lagi gak bisa sholat tepat waktu dan udah kepepet waktu atau kerjaan, biasanya aku hanya menghabiskan satu lembar aja. Pun kalau masih juga gak bisa, gak memaksakan diri juga. Masih ada waktu sholat berikutnya, kan?. Yap. Jadi dirapel. Tapi biasanya, kalo udah punya PR tilawah jadi agak malas untuk nge-rapelnya. Ini nih tantangannya. Yaa, ingetin diri sendiri ajalah. Udah sibuk di dunia, masa masih malas juga untuk sibuk akhirat. Kita gak pernah tahu, apakah masih ada usia kita di waktu sholat berikutnya, kan?.

Kedua, kalau lagi gak ada kerjaan atau ada jeda waktu, sempatkanlah untuk tilawah walau hanya beberapa ayat atau halaman. Sebenarnya kesempatan ini banyak datang. Tapi kendala dari diri sendiri yang besar dan banyak. 

Ketiga, seberapa seringkah mendengar alunan senandung ayat cinta-Nya dalam waktu sehari?. Kalau buat aku pribadi, itu mempengaruhi. Entahlah.. jadi semacam ada yang terngiang terus diotakku dan itu membuatku merasa selalu ingin membuka Al-Qur’an. 

Kemudian, teman-teman satu lingkaran yang sudah berkeluarga sering bilang juga, “Iya Ki, kalau udah punya anak mah, sulit bagi waktunya”. Haha.. aku sih belum tahu rasanya. Nikah aja belom. Tapi pernah dikasih saran sama bulikku, “ Kalau udah punya anak, dikondisikan sejak sebelum hamil dan saat hamil. Banyak tilawah dan mendengar murottal aja. Nanti kalau udah ada anak, insyaAlloh jadi gak terlalu sulit untuk mengontrol si anak dan waktu. Itulah tantangannya, Ki. Pergunakan malammu untuk mendekat pada-Nya”. Itu saran dari bulikku yang udah punya mujahid tiga!. Katanya lagi, perbanyak hafalan sebelum menikah. Buat bekal muraja’ah saat gak sempat tilawah ketika sibuk dengan anak dan urusan rumah tangga lainnya.

Dulu pernah denger tausiyah dari Aa Gym tentang QL, “QL itu kalau masih belum bisa dengan sebelas raka’at, ya gak apa-apa. Jangan memaksakan diri. Cukup dua raka’at dulu saja. Tapi kontinyu. Daripada sebelas raka’at sebulan sekali atau dua pekan sekali. Mending dua raka’at tapi setiap hari. Nanti lama-lama raka’at itu akan bertambah dengan sendirinya”. Yap. Sama halnya dengan tilawah. Yang dibutuhkan adalah istiqomah. Gak perlu menunggu Ramadhan tiba untuk membuat target sebulan kudu khatam. Tapi dibulan-bulan lainnya, kosong alias gak ada target sama sekali. Para sahabat Nabi dulu mempersiapkan Bulan mulia itu jauh sebelum Ramadhan tiba. 

Beberapa bulan lalu saat pulang ke rumah dan mendengarkan radio dakta (107,0 FM) ketika kajian yang sore tapi lupa siapa ustadznya dan temanya apa. Hehe. Yang jelas, beliau bilang “Ummat yang paling lemah itu adalah yang satu harinya itu satu juz dalam tilawah”. Beliau juga mengutip dari siapaa gitu, lupa juga. Maaf ya, soalnya dengerinnya waktu itu sambil mainan games. Astaghfirulloh.. jadi ya, ambil kalimat itu sebagai cambuk dan muhasabah aja ketika si malas melanda. 

Jadi?. Mari, sedikit-dikit kita praktikkan. Belajar tak mesti langsung bisa. Belajar adalah suatu proses. Jika lelah, maka wajar. Bagian tersulitnya adalah istiqomah atau konsisten dengan apa yang sedang kita pelajari. 

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ^_^