28 Juni 2012

(curhat) H min Aku Pergi 2


Sudah saatnya aku untuk orang tuaku.. Bersama mereka. Birrul walidain. Setelah empat tahun lamanya terpotong studi S-1. Banyak waktu yang tak kuhabiskan untuk mengabdi pada mereka dalam jarak yang dekat.

Apalagi jika mengingat jasa mereka selama ini untukku. Sudah saatnya aku kembali untuk mereka..Berbakti sebelum datang dia, yang menyebabkan aku harus berbakti padanya..

Aku, memang masih sangat ingin berada di kota ini..tapi tak boleh.. Demi masa depanku, demi mimpiku, aku harus pergi..


Kemarin, saat aku mengisi kajian anak-anak TPA yang dikelola sang 'guru', ada seorang ummahat yang berkata, "Mbak Kiki, saya seneeeeng banget ada mahasiswa yang mau bantu kelola.."


*speechless* "Oh, iya Bu..saya, cuma dimintain tolong sama Mbak T..untuk mengisi materi menulis.."


"Iya Mbak.. Tapi tetep aja saya seneng..Mbak bisa kan, jadi pengajar tetap di TPA sini?"


*speechless double* "Hehe.. mm.." Aku cuma nyengir sambil menahan rasa sedih..


seandainya, saya punya waktu lebih banyak untuk disini...


"Mbak kuliah di farmasi ya?"


"Iya.."


"Sering-sering Mbak main ke sini.."


Aiiih...sediiiihhh


"Pokoknya saya kasih lampu hijau buat Mbak deh..Untuk garap wilayah sini..."


Ya Alloh....Hiks.


"Untuk bikin halaqah anak-anak wilayah sini.."


Cukup, Bu...saya ingin...tapi gak bisa..


Semua itu akhirnya saya tanggapi dengan senyum samar. Maafkan saya, Bu..

Pernahkah kalian mampir di sebuah kota yang membuatmu paham hakikat hidup?Maka, saat kakimu harus beranjak pergi meninggalkannya, ibarat seorang kekasih yang patah hati. Kehilangan, sakit, hampa..

Ada banyak kata yang ingin kuucap pada kota ini.. 
Namun bibirku hanya terkatup, kelu..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar dengan bahasa santun :)