Gema takbir menggema di segala penjuru dunia. Syaithan pun
ngilu mendengarnya, aku yakin itu!
Inilah hari raya..!
Apa kabar Ramadhan kau dan aku kemarin?. Masihkah, ketawadhu’an,
berbagi dengan sesama, qana'ah, peduli, tangan yang selalu menggenggam kitab
suci, mulut yang dipenuhi dzikir, masihkah mereka menjadi bagian dari dirimu?.
Apakah, baju baru yang mewah, makanan yang berlimpah
dimana-mana sampai mubadzir, sudah menjadi ciri untukku, kamu dan kita di hari
raya? Na’udzubillah..
Jangan lupakan saat kau bertarget khatam Al-Qur’an, sholat
tahajjud tiap malam, berdzikir tiap waktu kosong yang kau miliki telah menjadi
penghias hari di Ramadhanku dan kamu kemarin..
Dulu, ya dulu.. Saat aku masih kecil. Idul fitri adalah saat
dimana aku merasa bebas dengan nyata, bisa makan sepuasnya, 'free'
melakukan apapun lagi. Tapi sekarang, ketika detik-detik Ramadhan pergi..Aduh,
bulan yang paling baik akan segera pergi. Bulan dimana amalan menjadi berlipat
pahalanya, bulan dimana kita dapat dengan mudah ‘mendekati’-Nya telah berlalu..Apakah kau merasakan hal yang sama denganku?.Akankah kita
bertemu lagi tahun depan?. Hanya Alloh yang tahu..
“Semoga Alloh menerima segala amal ibadah kita di bulan
Ramadhan kemarin, dan Dia masih berkenan untuk mempertemukan kita dengan bulan
mulia tersebut di tahun depan dengan persiapan ruhiyah yang lebih matang dan
mapan. Agar gelar taqwa kita dapat…aamiin”.
Mari, kita jelang 1 Syawal 1433 dan hari-hari selanjutnya
dengan pribadi yang lebih baik.
^____^
-sunflower-
yosh ^^ pribadi yang lebih baik!
BalasHapustaqabbalallahu minna wa minkum, rizki
met idul fitri 1433 H
maaf lahir batin ya!