29 Februari 2012

(sajak & sedikit curhat) Rasa yang Tiba-Tiba

Prolog : Tolong, bagi para pembaca , tulisan yang akan Anda baca adalah hasil inspirasi dari Original Soundtrack City Hunter yang Suddenly. Yaa, ada sih, dikit-dikit perasaan si Penulis yang ‘nyempil’ di tulisan ini. Tapi dikiiit kok. Sueeeerr :D. Selamat Membaca. 

Kelopak Sunflower yang Terbang

Pada suatu waktu, kau membuat luka yang aku sendiri tak tahu,  luka itu dibuat oleh seorang teman, sahabat, rekan kerja, atau saudara. Aku mengakui  bahwa kesalahanku adalah tak seharusnya secara jujur  mengungkapkan segala rasa. Aku bingung saat itu, apakah kau sadar?. Kau memaksaku untuk mengakui sebuah rasa yang seharusnya tak boleh terungkap sebelum waktunya. Sesal yang paling hingga saat ini adalah, aku masih saja setengah yakin kau memiliki perasaan yang sama dengan yang ku rasa.

Lalu ku putuskan saja untuk pergi dari hidupmu selamanya dengan membawa luka yang sudah kau buat..
amuron maldo tto-oreuji anasso
noye olgul dasi bol jul
jongmal mollasso
ne maeumsok gipeun odin-gae mudodun che
yojikkot geuriwohamyo apahessotji

Walau dengan segenap kekuatan, tiap menitnya ku alihkan dirimu dari semua ingatan. Itu harus, tak bisa ditolerir. Aku lelah menghindar. Ingatkah?. Dulu, tiap aku tejatuh karena masalah hidup, nasehatmu datang tanpa ku minta. Kita seperti memiliki kontak batin, kau hadir saat airmata meleleh dipipi. Kau pun tahu, aku tak pernah mengatakan bahwa aku sedang menangis. Semua ingatan tentangmu membuat hatiku semakin sendu.

dorabomyon miso ttuin olgullo nal
barabomyo hangsang dwie
so inneun got gata
ojiroun i gibune
hollo bameul semyo
ajik nameun geude heunjoge
ulgon hetji

‘Sebenarnya, apa salahku?. Hingga kau tega melukaiku’. Selalu, kalimat itu yang memenuhi rongga dadaku sampai aku merasa sesak.
ije marhejwo
nega mwol jalmot-henneunji
ije marhejwo
nega bujokhetdon gonji

Dalam keadaan terisak, terhimpit oleh rindu, aku menginginkanmu berdiri disampingku. Menghapus segala resah yang membuncah. Mengusir duka yang menghantuiku. Dimana kau?. Hilangkah ikatan batin kita?. Akhirnya ku bisikkan lirih sebait do’a pada-Nya, tentangmu, untuk kita.
jongmal geudereul michidorok wonhesso
geudel dasi bol su itgireul
hangsang gidohewasso
iroke nega jugeul gotman gateunde
ijen geudega nege ol sun omnayo
jebal

Meyakinkan diri bahwa aku akan baik tanpamu, sulit adanya. Berkali-kali ku paksa mata terpejam, namun yang ada bayanganmu yang terangkum dalam memori seperti sebuah film yang tengah terputar. Aku terjebak dalam labirin rasa yang membuatku terpaku dan hanya menangis karena mengenang semua tentangmu. Wahai, apakah kau merasakan sakitnya?. Dimanakah dirimu?.

honjasodo jarhenel su itdago
no obsido jarhenel su
isseul gorago
dajimhamyo oji anneun
jameul chonghebwado
ni maltu ni pyojongman
ttoryosi tto-olla

 Song by : Kim Bo Kyung
Wrote by : Rizki Khotimah
^_^

24 Februari 2012

(curhat) Jarak Tipis antara Mengandung dan Kehilangan

Dan lagi-lagi saya merasa bahwa Alloh sangat sayang pada saya. Dia mengajak ‘berbincang’ hari ini lewat aktivitas yang saya jalani tentang, begitu besarnya perjuangan ibu saat mengandung.


Pagi ini saya menemani seorang Mbak untuk Check-up ke klinik kandungan. Saat menunggu Mbak, disamping saya duduklah seorang ibu yang tengah kelelahan. Saya menebak bahwa dia habis melahirkan. Saya beranikan diri bertanya, “ Baru melahirkan ya, Bu?”.

Si Ibu menjawab, “Iya, Mbak. Mbak-nya kontrol ya?. Udah berapa bulan?”.

Saya sih, senyum aja, “Bukan saya, Bu..tapi Mbak saya. Anaknya laki atau perempuan, Bu?”.

“Kembar, Mbak. Dua-duanya laki-laki..”. Baru saja saya ingin mengucapkan selamat, si Ibu melanjutkan, “Dua-duanya sudah gak ada, Mbak..”.

“Innalillahi..”.

“Yang pertama lahir normal. Yang kedua sesar.. Saya keguguran di bulan yang ke-6. Kata dokter, jalan untuk nafasnya belum ada” Cerita si Ibu dengan mata sendu.

“Yang sabar ya, Bu.. Ini anak pertama atau?” Tanyaku.
“Kalau jadi, ini anak kedua. Yang pertama sudah SD di Solo”.
“Oh..”.

“Tapi..Saya yakin Mbak, ini yang terbaik dari Alloh”.

SubhanAlloh..saya merenunginya dalam-dalam. Kehilangan sesuatu itu amat sangat menyakitkan. Bagaimana jika kehilangan darah daging kita.. Pelajaran berharga untuk saya, sebagai calon ibu.

Siangnya, Mbak saya masuk Rumah sakit, statusnya sebagai pasien rawat inap. Diagnosa dokternya, bahwa masih ada sisa janin di rahimnya bekas keguguran seminggu yang lalu, jadi harus segera dihilangkan. Pilihannya dua, di kuret atau memakai obat peluruh. Mbak saya memilih untuk menggunakan obat.

Obatnya diminum jam 8 malam. Efeknya setelah minum pada 60 menit pertama, nyerinya masih bisa ditahan. Tapi selanjutnya, saya sendiri sampai ngilu mendengar isakan tangis dan keluhan sakit dari Mbak saya.

“Yaa Rabb, beri Mbak saya kekuatan.. Sembuhkan ia..”.

Saya pernah mendapat mata kuliah konseling. Dimana sebagai seorang tenaga kesehatan, paling tidak, kita belajar memahami bagaimana perasaan pasien. Dan yah, saya cukup bisa merasakan‘sakit’-nya. Nyeri yang amat sangat, kehilangan si jabang bayi, semua campur aduk.

Lagi-lagi Alloh memberi saya pelajaran berharga sebelum saya menjadi seorang Ibu. Benarlah sabda Rosululloh saw, Dari Abu Hurairah berkata, “Datang seorang lelaki kepada Rosulullah seraya berkata, ‘Wahai Rosulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Dia bertanya lagi, ‘Lalu siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu.’ Dia bertanya lagi, ‘Siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu.’ Dia bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari: 5971 dan Muslim: 2548).
-Semoga Bermanfaat-

23 Februari 2012

(curhat) Jamesbond

Hari Ahad kemarin, berkesan!.

Alhamdulillah..Outbond  adik-adik binaan pelajar se-Banyumas itu, sesuatu yang sangat seru..Hehe. 



Kita berkumpul di masjid Kampus UNSOED, Nurul Ulum. Start berangkat,  bareng2 naik angkot sewaan. Setelah sampai lokasi, peserta dan pendamping berjalan menuju tempat outbond. Emang sesuatu banget, bagi yang gak biasa naik gunung seperti saya merupakan perjalanan yang amat sangat melelahkan.  Ini sih, soundtrack-nya “naiiiiiik, naikkk..ke puncak gunung.. tinggiiiiiii..tinggiiiiii sekaliiiiii…kiriiii kanaaaan ku lihat hutaaaan banyaakk pohon cemaraaa…”. 

Lumayan banyak yang ngeluh, contohnya “ammah, capeeee..gendong dooongg..atau tarik akuu..”. Saya sih nyengir aja sambil bilang, “Terus, ammah digendong sapa hayooo??”.
“Yaaahhh..ammaaaahh”.  Hehe..




Sampai di tempat outbond, games pertama dimulai. Semua peserta matanya ditutup menggunakan kain yang dibawa oleh pantia. Permainan ini tentang Leader  dan kepercayaan. Mereka melewati jalan yang cukup berbahaya dengan bantuan 1 orang pemimpin didepan yang matanya dibuka dan si leader  itu yang memberi arahan pada ‘buntutnya’. Setelah selesai games pertama, saat mereka membuka penutup matanya, “waah!. Serem bangeeet jalanan yg tadi dilewatin, ammah. Tapi gak kerasa”.



Beberapa hikmah yang saya ambil tentang games pertama ini adalah, 

- Pentingnya  seorang pemimpin dalam sebuah kelompok. Bayangkan jika tidak ada Leader, mungkin tidak ada yang selamat dari games tadi.

- Jika saja anggota kelompok tadi ada yang tidak percaya pada pimpinan, maka pasti ada yang celaka.

- Hm, yang terakhir agak berat. Berkaitan dengan takdir.. Andai saja, Alloh memberi tahu bahwa begitu berlikunya jalan hidup kita,  mungkin kita akan takut duluan untuk melangkah. Ya, karena itulah… Alloh menutup mata  akan masa depan. Bukan karena Alloh tak sayang, tapi karena Alloh cinta. Karena Alloh ingin, kita memohon pada-Nya untuk selalu menuntun langkah kaki kita. 

Lanjut  games kedua, temanya tentang kerjasama tim.  Peserta baris berbanjar, sang ketua di depan, tugasnya mengambil air, lalu di berikan secara estafet dengan tangan, dan ditempatkan pada botol aqua.  Kesimpulannya, dalam sebuah kelompok, untuk mencapai tujuan dan cita-cita, harus ada kerjasama tim dan strategi .



Games terakhir adalah perang air. Dimana peserta dibagi menjadi dua tim besar. Masing-masing tim memeptahankan ‘simbol’ mereka. Maknanya yang bisa saya tangkap dalam permainan ini, sebagai ummat islam, kita harus mempertahankan bukan hanya simbol. Tapi juga keimanan. Ketika ada halangan atau rintangan datang yang  mengganggu. Maka, sudah menjadi kewajiban kita untuk mempertahakan keimanan dan keislaman kita.

Setelah semua permainan dilakukan, kami segera turun karena hujan sudah tak sabar untuk menyambut kami. 


Dan, emang sesuatu.. Pulang dari outbond Binaan, dapet sms dari my ‘teacher’. Kalau hari sabtu-ahad besok ada rihlah dan outbond (Lagi). Tapi kali ini, saya menjadi peserta. Yey..pegel-pegel belom pergi udah disuruh outbond lagi. Yeah, kita liat nanti aja.


-Semoga bermanfaat -



22 Februari 2012

(sajak) terlupa dengan sengaja


Abstark, itulah aku
Banyak orang meremehkan diriku,
Walau tak selalu,
Aku kelu tuk beritahu,
Kalian membutuhkan aku!



Aku erat dengan usia
Aku akrab dengan renta
Bagamaimana melukiskannya?

Aku bukan barang yang dijual bebas,
Aku juga tak lepas,
Aku sering terlupa saat kalian bernafas,

Saat aku tak lagi disisi,
Kalian menyesali,
Tahukah, waktu tak dapat diputar kembali!

Kalian jangan semena padaku,
Dengarkan, Jaga aku!
Agar tak ada terucap, “aku ingin seperti dulu yang bisa ini-itu”

Karena sakit sebelum sehat,
Mengandung makna mendalam dari Tuhan,
Tentang sebuah rasa, asa dan cita..



18 Februari 2012

(sajak) cinta nyata dari fatamorgana


Entah mengapa, siang ini saya ingin menulis tentang cinta. #eaaaa…haha. Cukup.  Ini gak ada kaitannya dengan perasaan pribadi si penulis :D. 



Kita pernah berjumpa disuatu waktu yang tak pernah kita sengaja,
Mayanya dunia fatamorgana,
Kau ajak aku berkelana walau raga tak jumpa,
Kita menyusun bait demi bait bersama,
Jadilah sajak tentang kita,

Aku mencari dirimu dalam waktu,
Saat kita tak bertemu,
Sejuta tanya hadir di kepalaku,
Mungkinkah kau sudah lupakanku?
Aku meragu kau menganggap diriku nyata dihidupmu,

Meronalah pipi,
Kau hadir dengan sesungging senyum bak mentari pagi,
Kau bilang, ‘rindu’, berkali-kali
Rasa ini bagai api yang berkobar dalam hati,

Aku menerka,
Inikah cinta?
Kita terdiam lama menyelami makna rasa,
Inilah cinta,

Takdir rumit hadir tanpa sengaja,
Kita terdiam begitu lama,
Masihkah kau mengingat cerita kita?
Aku disini mengeluhkan rindu yang perkasa,

Kau tak disini lagi,
Kita mengikuti roda takdir yang terbaik bagi diri,

Jika suatu saat Tuhan berkenan,
Maka kita akan bertemu tanpa pengahalang, bukan?.

12 Februari 2012

Pesan Singkat Bulik

Bismillahirrahmanirrahiim…

Beberapa pekan lalu, saya mengirimkan pesan singkat kepada bulik saya, “Gak tau kenapa, lik.. lagi kurang semangat. Mungkin jenuh..butuh jeda”.

Beliau balas, “Pulang PP Jakarta-Purwokerto gimana,ki?”.

Selang beberapa hari kemudian, Bulik saya mengirimkan sms lagi saya lagi  “ Assalamu’alaykum..gimana?udah semangat, kan?”.

Ku jawab jujur, “Sedikit..”.

Kemudian balasan datang lagi dari beliau “bersedekahlah lebih dari hari biasanya.. mungkin membantu”.

Berikut beberapa jawaban dari bulik saya. Silahkan diambil ibrohnya jika bagi kalian ada yang bisa diambil.

“Iya tuh.. Mungkin kata kesabaran ada batasnya. Keliru loh, Ki.. Kayake lebih bener slogan kesabaran tiada batasnya..”.

“Sebaik-baik waktu adalah saat kita butuh pada Alloh. Mungkin saat habis rasa sanggup kita, Alloh ingin kita berkata ‘Tolonglah aku..Tiada daya dan kekuatan selain Engkau..’".

“Perenang di tengah kabut.

Pantai California tertutup kabut, 4 Juli 1952. 21 mil arah barat, di pulau Catalina, Florence Chadwick, perenang jarak jauh, 34 tahun, terjun ke dalam air, berenang menuju pantai California setelah menaklukan selat inggris dan berenang pulang pergi….

Ia terus berenang melawan dingin  yang menusuk tulang, kabut yang meredupkan harapan, dan ikan hiu yang ganas. Namun, dingin benar-benar membekukan badan dan kelelahan menghabiskan tenaganya. Ia berusaha melihat pantai lewat pelindung mata. Yang tampak hanya kabut tebal.

Dia bukan orang yang mudah menyerah. Kali ini dia sadar, dia tidak dapat berenang lebih jauh. Akhirnya ia minta perahu pengawalan untuk mengangkatnya. Ibu dan pelatih yang berada didalamnya mendorong untuk bertahan. Namun pandangannya ke  arah pantai, hanyalah kabut tebal.

Chadick akhirnya keluar dari laut setelah 15 jam 50 menit berjuang menghalau beku. Duduk di perahu. Namun ternyata, setelah kabut menipis, terlihat bahwa jarak dengan pantai, kurang setengah mil. Sesal tiada guna. Kabut telah mengalahkannya. Mengaburkan tujuan, membutakan mata, akal dan tekadnya..

Dua bulan kemudian, dia berenang di selat yang sama, dengan kabut yang sama. Sepenuh keyakinan, bahwa dibalik kabut, dalam kayuhan gerak tangannya, terbentang pantai California yang indah. Dan perjuangannya berhasil. Bahkan memecah rekor 2 jam lebih cepat.
Tamat. ‘keyakinan visi adalah hati dan semangat, yang dapat diubah menjadi energi gerak tak terbatas untuk mencapai tujuan..’.

Ya.. saya renungi dalam-dalam. Kita tak pernah tau seberapa besar kita akan berhasil dengan cita-cita kita. Yang kita tau hanyalah banyak rintangan dan cobaan menghadang. Namun dengan visi yang kuat. Semua halangan itu tak berarti. Tentu bagi kita yang seorang muslim, visi mulia dan terkuat kita adalah Dia. Alloh adalah tujuan. 

Kemudian, saya menanyakan suatu hal klasik yang akhir-akhir ini cukup mengganggu saya, “kenapa ya lik..zaman sekarang, secara kuantitas aktivis da’wah itu banyak. Tapi..kenapa yang ku rasa secara kualitas sedikit?”.
Selang beberapa menit kemudian, datanglah Balasan Bulik saya yang cukup ‘dalem’, “Banyak terasa sedikit?Hehehe.. Boleh jadi karena aktivisnya kayak kita, Ki..hehe. ‘Perlu ketemu Rosululloh dulu.Perlu ngerasain mati dulu. Perlu liat Surga dulu. Perlu liat neraka dulu..”.

Disitu saya beristighfar sebanyak mungkin.

Dan sms terkhir ini yang membuat saya tersedu dengan kerasnya, “Ki, apa yang menarik dari Al-Anfaal ayat 64-66?”

Kubuka mushaf..
“Dengan Menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Wahai Nabi (Muhammad)! Cukuplah Alloh menjadi pelindung bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.

Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang  kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti
Sekarang Alloh telah meringankan kamu, karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka, jika diantara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika diantara kamu ada seribu orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Alloh. Alloh beserta orang-orang yang sabar.

Maha Benar Alloh dengan segala Firman-Nya”.

“Kenapa kok, kisah perang, yang diangkat kesabaran?. Perang kan kuat-kuatan dengan musuh?. Kunci menang tanding bukan kekuatan. Tapi kesabaran. Karena sabar akan membawa kita pada kemenangan. PR besar.. Quantum besar”.

Saya kehilangan kata-kata dan hanya bisa menangis. Bagaimana dengan, Anda?.

-Semoga bermanfaat-