Bismillahirrahmanirrahiim…
Beberapa pekan
lalu, saya mengirimkan pesan singkat kepada bulik saya, “Gak tau kenapa, lik..
lagi kurang semangat. Mungkin jenuh..butuh jeda”.
Beliau balas,
“Pulang PP Jakarta-Purwokerto gimana,ki?”.
Selang
beberapa hari kemudian, Bulik saya mengirimkan sms lagi saya lagi “
Assalamu’alaykum..gimana?udah semangat, kan?”.
Ku jawab
jujur, “Sedikit..”.
Kemudian
balasan datang lagi dari beliau “bersedekahlah lebih dari hari biasanya..
mungkin membantu”.
Berikut
beberapa jawaban dari bulik saya. Silahkan diambil ibrohnya jika bagi kalian
ada yang bisa diambil.
“Iya tuh..
Mungkin kata kesabaran ada batasnya. Keliru loh, Ki.. Kayake lebih bener slogan
kesabaran tiada batasnya..”.
“Sebaik-baik
waktu adalah saat kita butuh pada Alloh. Mungkin saat habis rasa sanggup kita,
Alloh ingin kita berkata ‘Tolonglah aku..Tiada daya dan kekuatan selain
Engkau..’".
“Perenang di
tengah kabut.
Pantai
California tertutup kabut, 4 Juli 1952. 21 mil arah barat, di pulau Catalina,
Florence Chadwick, perenang jarak jauh, 34 tahun, terjun ke dalam air, berenang
menuju pantai California setelah menaklukan selat inggris dan berenang pulang
pergi….
Ia terus
berenang melawan dingin yang menusuk
tulang, kabut yang meredupkan harapan, dan ikan hiu yang ganas. Namun, dingin
benar-benar membekukan badan dan kelelahan menghabiskan tenaganya. Ia berusaha
melihat pantai lewat pelindung mata. Yang tampak hanya kabut tebal.
Dia bukan
orang yang mudah menyerah. Kali ini dia sadar, dia tidak dapat berenang lebih
jauh. Akhirnya ia minta perahu pengawalan untuk mengangkatnya. Ibu dan pelatih yang
berada didalamnya mendorong untuk bertahan. Namun pandangannya ke arah pantai, hanyalah kabut tebal.
Chadick
akhirnya keluar dari laut setelah 15 jam 50 menit berjuang menghalau beku. Duduk
di perahu. Namun ternyata, setelah kabut menipis, terlihat bahwa jarak dengan
pantai, kurang setengah mil. Sesal tiada guna. Kabut telah mengalahkannya.
Mengaburkan tujuan, membutakan mata, akal dan tekadnya..
Dua bulan
kemudian, dia berenang di selat yang sama, dengan kabut yang sama. Sepenuh
keyakinan, bahwa dibalik kabut, dalam kayuhan gerak tangannya, terbentang
pantai California yang indah. Dan perjuangannya berhasil. Bahkan memecah rekor
2 jam lebih cepat.
Tamat.
‘keyakinan visi adalah hati dan semangat, yang dapat diubah menjadi energi
gerak tak terbatas untuk mencapai tujuan..’.
Ya.. saya
renungi dalam-dalam. Kita tak pernah tau seberapa besar kita akan berhasil
dengan cita-cita kita. Yang kita tau hanyalah banyak rintangan dan cobaan
menghadang. Namun dengan visi yang kuat. Semua halangan itu tak berarti. Tentu
bagi kita yang seorang muslim, visi mulia dan terkuat kita adalah Dia.
Alloh adalah tujuan.
Kemudian, saya
menanyakan suatu hal klasik yang akhir-akhir ini cukup mengganggu saya, “kenapa
ya lik..zaman sekarang, secara kuantitas aktivis da’wah itu banyak.
Tapi..kenapa yang ku rasa secara kualitas sedikit?”.
Selang
beberapa menit kemudian, datanglah Balasan Bulik saya yang cukup ‘dalem’,
“Banyak terasa sedikit?Hehehe.. Boleh jadi karena aktivisnya kayak kita,
Ki..hehe. ‘Perlu ketemu Rosululloh dulu.Perlu ngerasain mati dulu. Perlu liat
Surga dulu. Perlu liat neraka dulu..”.
Disitu saya
beristighfar sebanyak mungkin.
Dan sms
terkhir ini yang membuat saya tersedu dengan kerasnya, “Ki, apa yang menarik dari
Al-Anfaal ayat 64-66?”
Kubuka
mushaf..
“Dengan
Menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Wahai Nabi
(Muhammad)! Cukuplah Alloh menjadi pelindung bagimu dan bagi orang-orang mukmin
yang mengikutimu.
Wahai Nabi
(Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua
puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua
ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantara kamu, niscaya
mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti
Sekarang Alloh
telah meringankan kamu, karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka,
jika diantara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat
mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika diantara kamu ada seribu orang yang
sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Alloh.
Alloh beserta orang-orang yang sabar.
Maha Benar
Alloh dengan segala Firman-Nya”.
“Kenapa kok,
kisah perang, yang diangkat kesabaran?. Perang kan kuat-kuatan dengan musuh?.
Kunci menang tanding bukan kekuatan. Tapi kesabaran. Karena sabar akan membawa
kita pada kemenangan. PR besar.. Quantum besar”.
Saya kehilangan
kata-kata dan hanya bisa menangis. Bagaimana dengan, Anda?.
-Semoga bermanfaat-
masyaAllah...
BalasHapusjadi perlu muhasabah diri~
tetap semangat! kalau lelah boleh berhenti sejenak lalu ayo melangkah lagi~
siiipp...
HapusMbak Maya apa kabar? :)