(curhat-fiksi) Mimpi Purnama
Kata Tere Liye, dunia menulis itu adalah tempat gombalnya para penulis ^_^
Subuh ini..
Sebuah rasa yang terkunci rapat, tiba-tiba muncul keluar. Ia bernama
rindu. Walau bentuknya tak lagi utuh dan sempurna. Aku teringat
kalimatmu dulu saat emosi dan pendapat kita bersebrangan, “Semoga kau
masih suka melihat purnama”. Sehingga tanpa sadar, sisi sastraku yang
belakangan ini kutikam jauh, tak terjamah
oleh waktu karena kesibukan lain, akhirnya berhasil mengalahkan
semuanya. Membuat jemariku menekan tuts keyboard untuk menulis
tentangmu..
Saat itu, dua tahun yang lalu. Aku menangis keras
sambil duduk dipinggir jendela kamar. Menengadah keatas, melihat bulan
utuh yang kau sebutkan. Kita sama-sama sedang memandang dan menikmati
ciptaan Tuhan yang indah. Seakan, fikiran kita yang sedang berkecamuk
menjadi tenang dan teduh. Sebab kita melihat sesuatu yang sama, tak lagi
bersebrangan. Pandangan kita satu..
Hatiku dan dirimu luluh dalam proses ‘pengalahan’ ego.
Malam tadi..Pukul 02.00 WIB.
Aku terbangun dari nyenyaknya tidur. Aku bermimpi tentangmu. Kata
orang, mimpi itu terbagi menjadi dua, mimpi baik dan buruk. Mimpi baik
diartikan karena membuat hati kita senang, boleh diceritakan pada
beberapa orang, dan dianjurkan untuk berdo’a karena bisa saja akan
menjadi kenyataan. Sedangkan mimpi buruk adalah mimpi yang membuat kita
takut dan sedih. Tak boleh diceritakan pada orang lain, lalu kita
disuruh berdo’a, minta perlindungan agar semua itu tak benar-benar
terjadi dalam hidup.
Namun, aku tak tahu, bermimpi yang
temanya dirimu masuk dalam kategori baik atau buruk..Disatu sisi, aku
merasa sesak.. Tapi disudut hati yang lain, ada sepucuk rindu dan
bahagia melihat wajahmu dalam mimpi.
Apa kabar?. Masihkah kau mengingatku yang pernah hadir dalam hidupmu?. Apa kau masih suka melihat purnama?.
Karena cinta tak melulu berwarna ceria seperti pelangi disiang hari
yang tampak oleh kasat mata. Namun ia bisa seperti pelangi di malam
hari. Beragam warna, namun tak semua orang bisa melihat dan merasakan
hadirnya. Karena mencintaimu dengan diam dan tak memilikimu adalah
definisi cintaku untuk kebahagiaanmu.
-Selesai nulis ini langsung pengen revisi :D -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komentar dengan bahasa santun :)