28 April 2012

(curhat-fiksi) Mimpi Purnama

Kata Tere Liye, dunia menulis itu adalah tempat gombalnya para penulis ^_^

Subuh ini..

Sebuah rasa yang terkunci rapat, tiba-tiba muncul keluar. Ia bernama rindu. Walau bentuknya tak lagi utuh dan sempurna. Aku teringat kalimatmu dulu saat emosi dan pendapat kita bersebrangan, “Semoga kau masih suka melihat purnama”. Sehingga tanpa sadar, sisi sastraku yang belakangan ini kutikam jauh, tak terjamah oleh waktu karena kesibukan lain, akhirnya berhasil mengalahkan semuanya. Membuat jemariku menekan tuts keyboard untuk menulis tentangmu..

Saat itu, dua tahun yang lalu. Aku menangis keras sambil duduk dipinggir jendela kamar. Menengadah keatas, melihat bulan utuh yang kau sebutkan. Kita sama-sama sedang memandang dan menikmati ciptaan Tuhan yang indah. Seakan, fikiran kita yang sedang berkecamuk menjadi tenang dan teduh. Sebab kita melihat sesuatu yang sama, tak lagi bersebrangan. Pandangan kita satu..

Hatiku dan dirimu luluh dalam proses ‘pengalahan’ ego.

Malam tadi..Pukul 02.00 WIB.

Aku terbangun dari nyenyaknya tidur. Aku bermimpi tentangmu. Kata orang, mimpi itu terbagi menjadi dua, mimpi baik dan buruk. Mimpi baik diartikan karena membuat hati kita senang, boleh diceritakan pada beberapa orang, dan dianjurkan untuk berdo’a karena bisa saja akan menjadi kenyataan. Sedangkan mimpi buruk adalah mimpi yang membuat kita takut dan sedih. Tak boleh diceritakan pada orang lain, lalu kita disuruh berdo’a, minta perlindungan agar semua itu tak benar-benar terjadi dalam hidup.

Namun, aku tak tahu, bermimpi yang temanya dirimu masuk dalam kategori baik atau buruk..Disatu sisi, aku merasa sesak.. Tapi disudut hati yang lain, ada sepucuk rindu dan bahagia melihat wajahmu dalam mimpi.

Apa kabar?. Masihkah kau mengingatku yang pernah hadir dalam hidupmu?. Apa kau masih suka melihat purnama?.

Karena cinta tak melulu berwarna ceria seperti pelangi disiang hari yang tampak oleh kasat mata. Namun ia bisa seperti pelangi di malam hari. Beragam warna, namun tak semua orang bisa melihat dan merasakan hadirnya. Karena mencintaimu dengan diam dan tak memilikimu adalah definisi cintaku untuk kebahagiaanmu.

-Selesai nulis ini langsung pengen revisi :D -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar dengan bahasa santun :)