21 Oktober 2011

Langit Hati

Pernah melihat senja tenggelam?.

http://fifiemawi.blogspot.com
Coba tengadahkan kepalamu ke atas ketika sore menjelma. Indah ya! Subhanalloh. Hal itu juga yang ku lihat sore itu di Kampus kala rutinitas telah selesai berlomba mewarnai hari. 


Aku tengah mengibaratkan langit itu seperti hati. Hati itu fitrahnya cerah. Secerah langit di pagi hari, seterang langit di siang hari, se indah langit pada senja hari dan se anggun kala malam menjadi. 

Malam itu hadir sebagai tanda untuk diri, telah tiba saatnya rehat  dan sarana kita untuk mendekat pada Sang Kholiq. Langitnya Gelap!.

Namun tetap mempesona.Ada bintang dan bulan yang bersinar. Mereka  menjadi cahaya dalam kelamnya malam. Dan menjadi penambah berat pahala, ketika kita berucap “Subhanalloh..Maha Suci Engkau Ya Rabb atas ciptaan-Mu”.

Namun, ketika hati ternoda, bagaikan ada awan gelap yang menutup semua keindahannya. Pun dengan langit yang membuat tak elok lagi jika dipandang saat mendung menyelimutinya. Apa yang terjadi?.

Hati itu TIDAK TIDUR. Ia tidak membutuhkan istirahat untuk merasakan cinta dan kasih sayang, Karena jika ya, maka tak kan ada lagi orang yang berkata “I LoVe U” atau “Aku merindukanmu”. 

Saat Hatimu tak lagi se elok langit yang membuat nyaman ketika dipandang,  tengoklah kembali, barangkali ada iri, dengki, benci, riya’, atau apapun yang datang untuk mejelajahi.Lalu bagaimana cara mengusir semua rasa “jelek” itu?.

Ingatlah siapa yang menciptakanmu!.

Ingatlah siapa yang dengan baiknya memberimu perasaan cinta!.

Mungkinkah lafadz itu terlupa?.

Alloh

Dia menciptakan manusia dengan cinta dan kasih-Nya. Karena itu, tak mungkin hati kita tertutup awan yang gelap jika kita selalu mengingat-Nya.

"Ya Rabb, langit hati ini milik-Mu dan akan kembali pada-Mu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar dengan bahasa santun :)