14 Oktober 2011

secuil hikmah dari hari ku

Tadi pagi saya agak mengeluh. Karena lagi-lagi saya mendapat suatu nikmat yang disebut sakit.Saya cukup terheran dengan tubuh yang terkadang tak bisa berdamai dengan aktivitas saya. Tapi kalau difikir-fikir, kegiatan saya sudah agak minimal dibandingkan tahun –tahun yang lalu. 

Makan teratur, bergizi, olahraga?.

Manusia berusaha dengan kata tawazun yang didahulukan niat. Alhamdulillah..terlaksana semua itu. walau kadang, ada ‘absen’nya juga dalam ke-istimror-nya (hloh?).

Bersyukur saja atas segala sesuatunya. Cobalah kau tengok lebih jauh kata hikmah yang sering terdengungkan. 

Dua hari lalu helem saya dipinjam oleh salah seorang teman. Saya iya-kan saja karena memang belum dipakai oleh saya saat itu. janjinya, esok pagi akan dipulangkan. Tapi, saya tunggu kehadirannya ternyata tak datang juga. “lagi sibuk sepertinya” . ya, saya kenal beliau yang adalah seorang aktivis mobile. Lalu saya sms, barangkali beliau lupa dan tugas saya mengingatkan. 

Alhamdulillah..mendapat balasan.

“iya ukh..afwan ya. Nanti sore ya”
“Ok. Saya mau pergi ba’da ashar. Jadi kalo bisa, sebelum jam segitu ukh..” balas saya.

Sudah hampir pada waktu saya untuk ‘melingkar’(agenda saya sore itu). Namun, saudari saya sepertinya masih sibuk dengan rutinitasnya. Ya sudah lah, Kalau boleh dibilang, saya itu tipe orang yang tidak terbiasa gak pake helem saat berkendara. Jadi lumayan was-was dan tidak tenang. Tapi..Bismillah. Gak terjadi sesuatu apa pun.

Memang sih, dari siang badan saya sudah memberi saya sinyal bahwa imunitas saya sedang turun. Dan parahnya, sore itu, ketika saya pergi, saya lupa memakai jaket karena terburu-buru. Benarlah!. Segala sesuatu yang terburu-buru ada campur tangan syaithan disana. 

Pulang dari agenda pekanan saya-maghrib-selesai sholat, saya rebahkan tubuh sejenak melepas lelah sebelum candle light dinner (halah) dengan adik kos saya. Selesai membeli makan , kami mampir dulu ke salah satu rental komik-novel untuk mengembalikan novel yang adik saya pinjam. Saya hanya menunggu diluar. Kalau ikut masuk, takutnya malah jadi lama. Hehe..

Oh, Hujan!.gerimis kecil. Malas saya bernajak dari atas Pinki (nama motor saya). 15menit berlalu dengan hasil ‘baju basah’ dari atas kepala sampai ujung kaki. 

“Mba kiki kenapa ga masuk?”.

Saya nyengir aja. Malas berbuah sakit. Selesai makan malam, saya langsung demam tinggi. 

Ah, hikmah..
Aku banyak menemukanmu disana. Tak seharusnya saya mengeluh. Nikmati saja. Toh, Alloh sedang menggugurkan dosamu. Bukan begitu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar dengan bahasa santun :)