06 April 2016

[Movie Script Blog Tour] Tragedi Mawar Putih

Dor!

Ada yang baru nih, di forum OWOP ada maenan lama rasa baru. Cihuy bener!! Kalo dulu pada baca SBT (Story Blog Tour), kali ini ada modif-annya yaitu Movie Script Blog Tour OWOP. Kami bukan orang pro yang udah bisa bikin Skrip, tapi kemauan belajar kami tinggi. Kalo ada salah-salah dalam penulisan Skrip film ini mohon maklum, ya~


Cerita sebelumnya : Para Artemis dan Wij menuju Mega Planetarium. Tempat yang diduga mereka akan menjawab semua misteri. Namun ternyata, di ruangan Alnilam (AN) 30 hanya ada layar yang memunculkan pria bertopeng dan GPS Tracker. 


gambar dari sini

INT. Dalam Mega Planetarium Ruangan AN 30.

Joe, Em, Cyn : (mengikuti Wij)

(Ruh) Dru : Bodoh! Heh, adik bodoh!
Rei: (melihat sekeliling)

VO (Voice Over) Rei : Drupadi?

(Ruh) Dru: Iya, ini aku bego! Aku masih di dalam tawanan, tapi jangan tanya kenapa aku bisa menghubungimu dengan cara ini. 

 VO.Rei : Ta-tapi bagaimana bisa?

(Ruh) Dru: Orang bego kaya kamu nggak akan tahu apa-apa. Dengarkan saja! Aku punya rencana.

Cut To.
INT. Ruangan Penuh Tabung

Close Up (CU). Dru : (menahan sakit dan terisak pelan) Sial! Aku melemah. Kekuatanku… Ra-Dian…

Jan, Ar, Wid : (memandang ke arah tabung Dru dengan cemas dan sedih) Dru…

Cut To.
INT. Mega Planetarium. AN 30

VO. Rei : Dru? Rencana apa? Hei? Kau dengar aku?

Joe, Cyn : (berlari mengikuti Wij)

Em : (menoleh) Rei? Sedang apa?

Rei : (Menggeleng dan menghampiri Joe, Em Cyn). Gak apa-apa, Em. Ayo kita jalan.

EXT. Halaman Mega Planetarium

CU dan VO. Wij : (mimik khawatir) Dru … bertahanlah. Aku akan menyelamatkanmu.

Em : Tu … tunggu…

Joe, Cyn, Rei dan Wij : (menghentikan langkah dan menoleh ke Em)

Joe : Ada apa lagi, Em? Apa ada hal lain di tempat ini?

Em : Apa kalian tidak merasa aneh?

Rei : Tentang?

CU (Close Up) Cyn : (memasang mimik wajah berpikir)

Em : Om Wij, aku mau tanya sesuatu …

Wij : Tanyakan, Em.

Em : Apa Om benar ingin menolong keluarga kami?

CU Wij : (mengerutkan dahi)

(Rei, Cyn dan Joe menatap Wij)

Em : Aku … aku tahu kita harus ke mana setelah ini.

VO. Wij : Anak-anak ini memang memiliki kemampuan …

Cyn : (memekik) Benarkah?

Joe : Cepat katakan, Em. Jangan buang waktu.

Em : (menggigit kuku jari telunjuk kiri)

Rei : Em?

Em : Aku tidak tahu apa yag diharapkan pria bertopeng itu, ketika kita berhasil menujunya. Tapi … aku yakin kalau tempat itu sangat penting. Dan pastinya, kalian (menunuuk Wij) tahu apa sejarah yang pernah dikatakan pria itu ‘kan?

Joe, Em, Cyn dan Rei : (semua memandang tajam Wij).

Joe : (mengalihkan pandangan ke Em) Lalu kita mau ke mana?

Em : Perpustakaan kota.

Para Artemis dan Wij turun dari mobil. Dan tiba di halaman perpustaakn kota.

Long Shot (LS)  : Keseluruhan Gedung Perpustakaan kota
EXT. Halaman depan Perpustakaan kota

Rei : Baiklah, Em. Kita sudah sampai. Mau apa nih? Gedung ini punya banyak ruangan.

Em : (menggigit bibir bawah)

Joe, Cyn dan Wij : (memerhatikan sekeliling).

Rei : (menoleh ke arah Wij) Wij, kuperhatikan, kau lebih banyak diam. Apa pukulan dan tendangan kami di ruang AN 30 mampu membuat bungkam mulutmu?

Wij : Bukan urusanmu, Anak kecil.

Rei : Hm. Drupadi?

CU. Wij : (kaget) Diam!

Rei : (tersenyum nakal dan meledek) Jangan galak-galak gitu dong! Gini-gini kan aku adiknya. (menyeringai seolah tahu ada apa antara Wij dan Dru)

Joe : Hah. Apa yang diharapkan dari gedung yang isinya tumpukan buku-buku sih?

Cyn : (melirik sebal ke arah Joe dan menggelengkan kepala) Kau ini alergi buku atau apa?

Joe : (berusaha cuek dengan ejekan Cyn) Lagian Em, kenapa kau nebak kalau si pria bertopeng sialan itu minta kita ke sini?

Em : Pria bertopeng itu bilang kalau kita malas membaca.

CU Joe : (nyengir) Emang.

Cyn : Itu kau, Joe! Aku tidak begitu. Walau nilai-nilaiku emang gak bagus banget, setidaknya aku gak alergi buku (menyeringai)

Joe : (memasang mimik wajah malu dan pura-pura marah pada Cyn) Hei!

Rei : (masih serius menanti penjelasan Em)

Wij : Lalu, Em?

Em : Ibuku … dia pernah memberikan aku nasehat kalau buku adalah jendela dunia, sumber informasi.

Joe : Baiklah, Nona serba pintar. Korelasi dengan ejekan si pria bertopeng itu?

Wij : (bertepuk tangan dua kali) Anak cerdas! Kau menebak kalau pria itu menginginkan kita ke sini.

Rei : Untuk?

Em : Se-buah … Ra-ha-sia? (Sambil melirik Wij)

Wij : (tersentak )
VO. Wij : Mungkinkah…

Cyn : Kalau begitu jangan buang waktu. Ayo kita periksa ruang-ruang yang ada di gedung ini! Tapi gedung ini masih terkunci.

Joe, Cyn, Em, Rei dan Wij : (memdang perpustkaan dengan tatapan lemas)

Rei : Hei… aku pernah dengar kisah hantu di gedung ini.

Cyn : Plis deh, Rei. Bukan waktunya.

Rei : (melengos dan cuek dengan ucapan Cyn) Katanya, ada ruangan bawah tanah yang angker dan tidak  pernah terjamah oleh siapapun.

Cyn : (begidik ngeri)

Joe : Rei, simpan cerita sampahmu.

Wij dan Em : (memerhatikan gedung).

Em : Hei,  bagaimana kalau kita ke ruang bawah tanah itu?

Joe, Cyn, Rei dan Wij : (menoleh ke Em)

CU. Cyn : (mulutnya terbuka lebar)

Em : Siapa tahu…

Cyn : Jangan bercanda, Em!

Em : Tapi kita tidak punya banyak waktu! Lebih baik kita coba!

Para Artemis menuju ke halaman belakang gedung yang penuh dengan pohon cemara. Setelah berjalan agak lama dan lebih masuk ke dalam taman yang seperti hutan, mereka menemukan sebuah rumah seperti gubuk kecil dari kayu.

EXT. Di depan gubuk kecil .

CU Cyn : (menelan ludah) Kita tidak akan menemukan apapun di sini. Ayo kita kembali saja … pliiis.

Joe : Kau takut, Cyn? (menyeringai)

Em : Aku membaca kutipan di novel detektif beberapa minggu lalu. Kadang rumor rumah hantu itu hanya untuk menakuti orang-orang. Padahal bisa jadi di dalamnya mengandung sebuah pembunuhan, atau harta karun? (terkekeh)

Rei : Baiklah. Ini tugas para lelaki. Yang wanita mundur ke belakang.

Joe : Wij, kuharap kau gak cuma nonton.

Wij : Baiklah, Anak-anak.

Rei : Siap? 1… 2…

SFX. Braaaak! Suara pintu didobrak.

Pintu masih belum terbuka.

Joe : Wij, apa pengunci sepertimu tak punya kekuatan? (sambil terengah-engah)

Wij : Dengar, Nak. Masing-masing pengunci punya kelebihan yang berbeda. Dan kelebihanku pada kekuatan fisik, memang tak sehebat para orion.

Rei : Ayo coba lagi. 1…2…

SFX. Braaaak!

Pintu terbuka

Wij, Joe, Rei : (terjatuh) di atas pintu.

Cyn : (memekik takut) Aaaaaakkkk

Em : Kalian tidak apa-apa?

Wij, Joe, Rei : (berdiri lalu membenahi pakaian)

Rei : (tersenyum pada Em) Tenanglah, Em.

Em : (membalas senyum)

INT. Ruangan gelap.

Em : Kukira akan lebih aman jika kita tidak menyalakan lampu ruangan ini. Takut ada yang curiga.

Rei : (menyalakan lampu senter dari hape dan berjala di depan) Kurasa senter tak masalah.

LS (Long Shot). INT. Ada satu rak lemari besar yang terdiri dari banyak buku.

Joe, Cyn, Wij, Rei dan Em : (menghampiri rak itu).

Joe : Buku-buku ini hanya ensiklopedi dan novel biasa. Bukan sebuah petujuk atau dokumen?

Em : (melihat satu buku yang berjudul RAHASIA, lalu mengambilnya)

SFX. Kreeek. Rak besar bergeser ke kanan.

Joe, Cyn, Wij dan Em : (kaget)

Rei: (dengan wajah kagum) Well yeah. Kau cukup berani, Em.

INT. Ada tangga curam menuju ke bawah.

Para Artemis dan Wij berjalan menyusuri anak tangga. Setelah sampai, mereka tercengang saat melihat tiga rak yang sangat besar ukurannya. Rak pertama ada di sayap kiri. Rak kedua di tengah, Dan yang ketiga di sayap kanan. Di ketiga rak tersebut banyak sekali map-map.

INT. LS. Ruangan berisi tiga rak besar.

Wij : Ini…

Rei : (memandang Wij) Kau tahu sesuatu?

Wij : Kurasa ini adalah ruang kendali yang hanya Radian tahu … yang bahkan, aku salah satu pengunci, tak paham tempat ini. Ruang kendali yang menyimpan banyak doukumen penting.

Joe : Maksudmu, Wij?

Cyn : Hei, lihat!

Joe, Em, Rei dan Wij : (menghampiri Cyn yang sedang memerhatikan meja berdebu. Di bagian atas meja itu, banyak pahatan yang berupa angka dan huruf. Tersusun rapi. Membentuk seperti banyak persegi)

Joe : Tekan-teki lagi? Ya Tuhan …

Cyn : Untuk seorang Joe memang berat (tersenyum meledek)

Joe : (wajah memerah sambil menunjuk wajah Cyn) Hei, Nona! Sepertinya kau suka sekali meledekku ya?

Cyn : (melengos) Rei, kau ahlinya ‘kan?

Rei : (berpikir keras, kemudian memandang Wij)

Rei : Wij, apa hubungan Radian dan Drupadi?

Wij : (terperanjat kaget lalu membuang muka)

Em : Apa hubungan pertanyaanmu dengan kode ini?

Wij : (menghela napas panjang dan muncul mimik seperti cemburu) Kekasih…

Cyn : (menyadari perubahan wajah Wij) Aw! Aku mencium ada kisah cinta segitiga di sini.

Joe : (menyikut Cyn)

Rei  : (menatap meja kayu itu dengan seksama) Sepertinya aku tahu. Drupadi maniak teka-teki dan pastinya … Radian.

Wij : Maksudmu?

Rei : Wij, apa kau benar pengunci? Dan tidak tahu tentang ruangan ini?

Wij : Sudah kubilang kan, HANYA RADIAN!

Em : Rei, tolong jelaskan padaku tentang angka dan huruf ini.

Rei : Perhatikan angka dan huruf yang seperti membentuk kotak. Nah, kalian perhatikan kotak keempat. Kenapa kotak keempat? Radian tahu bahwa map yang dia jaga sangat penting. Huruf “D” dari “Drupadi” adalah huruf keempat. Drupadi bagi Radian adalah orang penting yang sangat berharga.
I 3
B 1
W2
S 1
Z 10
K 1
R 2
L 1
P 3
M 3
Y 1
N 1
H 1
V 1
D 1
U 1
(gambar kotak keempat)

Joe : (melambaikan tangan) Aku menyerah.

Rei : Radian sudah mempersiapkan semua ini kurasa.

Wij : Rei! Jelaskan pada kami tentang kode ini.

Rei : Hm, Radian memakai sandi Atbash. Aku belum tahu sejarah yang kalian sembuyikan itu bagiamana. Tapi Radian, kurasa ia sudah meduga bahwa sejarah yang telah kalian sembunyikan itu, bisa membawa masalah. Lalu dia membuat sebuah kode yang menunjukan sebuah map atau dokumen.
CU. Wij : (wajahnya berubah pias)

Cyn : Lalu? Yang mana map itu? Banyak sekali map di sini, Rei!

Rei (menatap tajam pada tiga rak, kemudian berjalan menghampiri rak yang terletak di bagian kanan) Wij! Sekarang kuberikan pilihan. Kau berpihak pada kami, atau pada pihak yang lebih memiliki wewenang di atasmu?

Em, Cyn Joe : (saling pandang tak mengerti).

Em : Rei, kok tiba-tiba begitu?

Wij : (menarik napas panjang dan diembuskan kencang).

CU. Rei : Drupadi menunggu untuk diselamatkan.

Wij : (menatap tajam Rei)

Wij : Baiklah. Kita lihat dulu apa yang kau temukan, Nak.

Rei : (mengambil posisi jongkok, kemudian diambil map nomer 5 yang terdapat pada baris kedua dari bawah rak buku itu) Mungkin ini yang diinginkan pria bertopeng itu pada kita.

Cyn : (menghampiri Rei lalu mengambil mapnya)

Joe, Wij, dan Em : (semua mendekati Rei dan Cyn)
 
 Joe, Wij, Em, Cyn, dan Rei : (membuka map dan membaca)
LAPORAN PENGGAGAS
TIM MAWAR PUTIH
12  Januari 2000
Presiden dan penggagas melakukan rapat untuk membahas pemberontakan yang terjadi di kota bagian utara. Pemberontak itu menginginkan sebuah revolusi dan akan melancarkan kudeta. Penggagas merekomendadikan pada presiden untuk menyusupkan tim yang disebut mawar putih ke dalam pemberontak.Presiden menyetujui dan menyerahkan sepenuhnya pada penggagas.


14 Januari 2000
Pengagags membawa dr. Bram Sp.PD-KAI, dr. Niko Sp.PD-KAI dan dr. Waley Sp.PD-KAI. Mereka bertiga adalah dokter spesialis dalam yang memiliki subspesial pada alergi dan immunologi. Ketiga dokter itu dipilih karena sedang melakukan penelitian sebuah virus yang baru-baru ini menyebabkan wabah pada satu desa, yang menyebabkan semua penduduk tak ada yang selamat.


Penggagas merekomendasikan mereka karena beberapa alasan :
1.    Tenaga medis tidak akan dicurigai pemberontak sebagai mata-mata dari pemerintah.
2.  Penggagas  memiliki rencana untuk memusnahkan pemberontak dengan virus yang sedang mereka (dr. Bram, dr. Niko dan dr. Waley) teliti. Karena serangan dengan fisik dan senjata tidak akan membuat pemebrontak menjadi kalah.
3. Penggagas memanfaatkan penelitian mereka karena vaksin hampir tercipta. Penggagas tidak mau ambil risiko dengan menciptakan virus baru. Atau suatu virus yang belum ada vaksinnya. Karena dengan virus baru atau yang belum ada vaksinnya, hal tersebut dapat membahayakan pemerintah. Bukan pemberontak saja.


Awalnya Tim Mawar Putih menolak dengan alasan :
1.  Presiden telah mengeluarkan peraturan yang akan menghukum siapa saja yang menggunakan makhluk hidup sebagai senjata.
2.      Menyalahi kode etik profesi mereka.
Penggagas menghubungi pihak keluraga dari masing-masing dokter. Tim Mawar Putih (ketiga dokter) merasa terdesak dan terancam. Akhirnya mereka (ketiga dokter) tak bisa menolak. 


20 Januari 2000

Misi dijalankan.
dr. Niko dan dr. Waley ditugaskan masuk ke wilayah pemberontak sebagai dokter. Mereka akan  mengaku kepada pemberontak sebagai tenaga medis yang mau mendirikan klinik di daerah pemberontak serta tidak ada hubungan dengan pemerintah. Misi masuk ke sarang pemberontak sukses. Tugas dr. Niko dan dr. Waley adalah menjadi mata-mata yang melaporkan semua gerak-gerik pemberontak kepada penggagas berhasil.


dr. Bram melakukan riset di laboratorium sendiri. Menyelesaikan penelitian virus dan vaksin yang tengah dijalankan. Nantinya, virus tersebut akan digunakan sebagai senjata biologi. Memakan waktu sampai tanggal 27 Februari 2000.


28 Februari 2000

Penelitian di laboratorium selesai. dr.Bram ditugaskan penggagas  untuk datang ke tempat pemberontak dengan membawa paket bom yang berisi virus dan tiga vaksin (untuk dr. Bram, dr. Niko dan dr. Waley). Penggagas memerintahkan dr. Bram untuk menyuntikkan vaksin kepada dua rekannya. Setelahnya, penggagas akan memerintahkan dr. Niko dan dr.Waley yang akan meledakkan bom itu.


28 Februari 2000 pukul 21.00

Penggagas memerintahkan sekelompok orang untuk membunuh dr. Bram sebelum dr. Bram menyerahkan vaksin kepada dua rekannya (dr. Niko dan dr. Waley) dengan alasan :

Tim Mawar Putih harus dilenyapkan untuk keamanan rahasia negara.


28 Februari 2000 pukul 03.00

Misi sukses dan masalah selesai. Sekelompok orang yang diperintahkan penggagas berhasil melaksanakan tugas :
Melenyapkan dr. Bram, mengamankan vaksin, dan meledakkan bom virus di kawasan pemberontak.


29 Februari 2000 pukul 07.00

Evakuasi mayat. Semua jasad pemberontak dibakar. Tujuannya untuk melenyapkan virus yang dikhawatirkan dapat menyebar pada orang lain. Termasuk jasad dr. Niko dan dr. Waley yang telah meninggal karena terinfeksi.


Namun hingga saat ini, jasad dr. Bram tidak diketemukan.
Wij : (mengembuskan napas kencang)

Cyn : Ya Tuhan... apa-apaan ini?!

Rei : (mencengkram kerah baju Wij) Kalian agen rahasia yang menyembunyikan kejahatan manusia seperti ini? Hah!

Wij : (berusaha melepaskan cengkaraman Rei dan berhasil menepis tangan Rei) Bagaimana pun, itu dilakukan untuk melindungi negara ini!

Joe : Kalian seolah berdiri di atas kain putih lalu bilang bahwa kalian bersih?! Padahal di kain itu ada noda darah yang sulit dihilangkan.

Em : (terisak)

Wij : Kami menjadi agen rahasia yang ditugaskan untuk memata-matai setiap gerak-gerik yang mencurigakan dari pihak-pihak yang ingin menghancurkan negara kita!

Em : Lalu bagaimana nasib keluarga dokter-dokter itu?

Wij : Aku tidak tahu. Kejadian itu berlangsung saat aku dan orion belum bertugas sebagai pengunci. Saat kami sudah menjadi pengunci, kami mendapatkan kisah itu dari penggagas. Dan Radian. Dia yang ditugaskan untuk menjaga dokumen itu di sini. (menunjuk file yang dipegang Cyn)

Cyn : Lalu setelah kita menemukan ini? Apakah pria bertopeng itu menginginkan file ini? Memang dia siapa?

Wij : (menggeleng pelan) Aku belum tahu. Kami belum menemukan identitas pria bertopeng itu.

Joe : Kenapa pria bertopeng itu mau mengungkapkan yang disembunyikan? Apa untungnya buat dia? Kehancuran negara atau materi kekayaan?

Rei : (masih masih kesal dan menatap sebal Wij)

Em : Oh. Bagaimana dengan GPS tracker?

Joe, Cyn, Rei, Em dan Wij : (berpikir keras)

Tiba-tiba…

(Ruh) Dru : Rei! Dengar! Aku tidak punya banyak waktu. Aku semakin melemah. Ada mata-mata dalam pengunci.

CUS  Rei : (kaget)
VO Rei : Dru! Bertahanlah kumohon…

CUT TO
INT. Ruang Penuh Tabung

CUS Dru : (mata terpejam tapi tersenyum)

Bersambung! Lanjut cerita ke Mister Izzi dengan judul "Genosida"

(Btw, makasih Bapaknya Mursyid yang udah nyeduhin P*P Mie pas lagi ngerjain skrip ini, hehehe)

10 komentar:

  1. Mbak Kiki ini KEREN BANGET! *prokprokprok*




    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, Ev. Abis aku bingung soal astronomi, hahahaha. Jadi aku sama Zu bikin yang sederhana aja. Gak terlalu banyak teka-teki, hehehe :D

      Makasih udah mampir btw :*

      Hapus
  2. Yang sederhana aja gini, apalagi yang susah. Oh My Allah... aku bisa apaaah. *nangis di pojokan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu bisa, Ci. Tinggal baca, biarkan imajinasimu melayang, tangan bekerja. Kalau nkamu pindah absen bawah malah kayaknya tambah susah loh...hehe

      Hapus
  3. Tau nggak, aku baru banget baca dengan konsen hari ini, akakakakak

    Kepalaku abis baca sekilas kemaren sakit Emud, tapi untung sekarang udah ngerti. Semoga akhirnya Joe-Em dan Cyn- Rei lebih eksis lagi yah. Bahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu. Entah kenapa, aku dapet feel-nya ke Rei-Em n Joe-Cyn pas buat skrip ini :)))

      *ditendang pendukung Joe-Em dan Rei-Cyn

      Hapus
  4. Emud, aku baru baca. Wkwk.

    Gils, abis baca punya Emud berasa punyaku gak ada apa-apany. Hiks. *Melipir*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buatku, semua yang udah nyelesein MSBT keren kok :')

      Hapus
  5. baru banget baca, keren banget mba Kiki :DD Apalagi kata penutupnya bikin iri, mau dibuatin pop mie juga *salah fokus*

    BalasHapus
    Balasan
    1. :p
      Iya. Yang paling penting itu adalah catatan kaki yang paling bawah ya, Yas XD

      Hapus

Silakan komentar dengan bahasa santun :)