Tulisan ini dibuat ketika amanah sebagai kabid kaderisasi di suatu Lembaga Da’wah Jurusan (Keluarga Mahasiswa Muslim farmasi) Unsoed masih saya jabat. Kali ini tulisannya agak serius. Hehe. Hm, beginilah sedikit uneg-uneg saya ketika itu.
Kepemimpinan adalah amanah. Bukan jabatan yang hanya melahirkan ke-siaan belaka. Karena itu, di akhirat kelak akan akan dimintai pertanggung jawaban oleh-Nya. Baik ia yang diamanahi sebagai seorang Presiden, Gubernur, Menteri, Raja, atau yang tidak memiliki jabatan apapun, maka memimpin diri sendiri juga akan dimintai pertanggung jawaban oleh Alloh.
Rosululloh saw pernah bersabda, dari Ibnu Umar RA disampaikan “ Perhatikan ! Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggung jawabannya atas apa yang kamu pimpin . maka seorang penguasa yang memimpin manusia dipertanggungjawabkan atas rakyat yang dipimpinnya.” (HR Muslim).
Rosululloh saw pernah bersabda, dari Ibnu Umar RA disampaikan “ Perhatikan ! Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggung jawabannya atas apa yang kamu pimpin . maka seorang penguasa yang memimpin manusia dipertanggungjawabkan atas rakyat yang dipimpinnya.” (HR Muslim).
Jika kita perhatikan para pemimpin yang sekarang?.
Lihatlah mereka si pemilik kekuasaan yang kebanyakan kita temukan tinggal di rumah mewah. Mereka telah diberi amanah oleh rakyat untuk memimpin bangsa ini. Tapi nyatanya, Korupsi, dan kawan-kawannya masih saja sering kita temukan sebagai topik isu utama atau malah kadang dijadikan 'main-main' sebagai pengalihan isu media.
Maka jangan salahkan jika rakyat banyak yang sakit hati bahkan sampai tega memberi raport merah. Karena tak sedikit yang merasa bingung dan kecewa. Saya bertanya pada diri sendiri, apa ya yang ada dalam pikiran mereka? Apakah mereka tidak merasa takut kepada yang menciptakan mereka?Atau, ketika Sholat mereka tidak malu berhadapan dengan Sang Kholiq?Atau jangan-jangan Alloh sudah menutup pintu hati mereka?Na’udzubillah…
Rosululloh bersabda “ Barang siapa ditakdirkan Alloh untuk menjadi pemimpin rakyat dan dia mati, dan saat itu ia menipu rakyatnya, Alloh pun mengaharamkan atasnya syurga “ (HR Muslim ). Ya. Alloh pun turut membenci para pemimpin yang memang dibenci rakyatnya karena tak dapat mengemaban amanhnya dengan baik.
Dalam sebuah referensi, saya tertarik dengan kalimat, pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang mampu membina diri dan membina masyarkatnya dalam mengamalkan nilai-nilai Ilahiah. Andai Indonesia tercinta kita ini dipimpin oleh orang yang menerapkan Tarbiyah Islamiyah dalam sistem pemerintahannya, saya yakin, Indonesia ini akan menjadi bangsa yang maju, sejahtera dan sentosa. Ya.. Andai para pemimpin itu tau, begitu indahnya Islam dalam balutan Tarbiyah dan ukhuwah Islamiyah.
Rosululloh bersabda “ Barang siapa ditakdirkan Alloh untuk menjadi pemimpin rakyat dan dia mati, dan saat itu ia menipu rakyatnya, Alloh pun mengaharamkan atasnya syurga “ (HR Muslim ). Ya. Alloh pun turut membenci para pemimpin yang memang dibenci rakyatnya karena tak dapat mengemaban amanhnya dengan baik.
Dalam sebuah referensi, saya tertarik dengan kalimat, pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang mampu membina diri dan membina masyarkatnya dalam mengamalkan nilai-nilai Ilahiah. Andai Indonesia tercinta kita ini dipimpin oleh orang yang menerapkan Tarbiyah Islamiyah dalam sistem pemerintahannya, saya yakin, Indonesia ini akan menjadi bangsa yang maju, sejahtera dan sentosa. Ya.. Andai para pemimpin itu tau, begitu indahnya Islam dalam balutan Tarbiyah dan ukhuwah Islamiyah.
Ah, saya semakin merindukan sosok Nabi Muhammad saw dan khulafaur rasyidin ketika masa-nya. Begitu mengagumkan mereka semua. Pernah suatu ketika, saat saya tengah asyik membaca kisah para sahabat, muncul dialog iseng denga diri saya sendiri : apa para pemimpin bangsa ini tak pernah membaca kisah-kisah ini?. Gak mungkin, pasti pernah walau hanya sepintas. Lalu? Ah ya, mungkin saja terlupa atau tak mau tahu.
Diriwayatkan Abi Hurairah bahwa Rosululloh SAW pernah bersabda “ Jika seseorang pemimpin menyuruh bertakwa pada Alloh adalah pahala baginya dan jika ia menyuruh yang lainnya, maka balasannya demikian pula.” (HR Muslim).
Namun tidaklah bijak jika kita terus saja mengeluh tentang keadaan. Sudah saatnya bangkit dan mari, bekerja untuk Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komentar dengan bahasa santun :)