25 Oktober 2011

edisi cengeng

Baiklah, siang ini saya sedang merasa lara. Dan saya tak tahan dengan sakitnya, maka saya MENANGIS. Pekerjaan sia-sia yang melegakan. Terpekur di sudut kamar sambil menekuk kaki dengan wajah yang saya tenggelamkan di kedua lutut dan tangan yang terlipat.

Saya lelah.

kira-kira seperti ini gambarnya

Jeda.


Tiba-tiba air mengalir lagi di kedua pipi saya. Ingin teriak, mengadukan segala kekesalan dan meluapkan emosi namun tak daya. Mungkin jika ada alat transalasi air mata menjadi kata-kata, maka akan banyak kalimat yang terurai lewat air mata saya.


Pesan singkat dari seseorang masuk, dan bilang bahwa saya bodoh jika hanya menangis hanya karena hal itu. Biar saja. Toh, saya memang sedang merasa lelah. Ditambah cercaan pertanyaan yang bukannya membuat saya merasa diperhatikan namun lebih membuat saya merasa BODOH, terngiang jelas di kepala saya !.


Susah payah saya mengusirnya. Ah, tak berhasil!. Menyebalkan. Sebab itu lah saya MENANGIS. Ya, karena saya lelah mengusir segala macam pertanyaan yang hari ini seperti  sebuah terror yang menghantui saya.


Sudah cukup. Saya tak ingin menuangkan amarah dan duka saya dalam blog ini. dan tulisan ini berhenti sampai disini.

5 komentar:

  1. eh, kenapa kiki menangis?

    tapi ada kalanya tangis memang perlu.. untuk menghilangkan awan hitam di hati dan menimbulkan pelangi :)

    BalasHapus
  2. karena kelelahan menghampiri
    dan kejenuhan enggan pergi..

    hehe

    iya mba..bener bangeeett..pelangi itu indah, kayak nama site ku di multiply :D

    BalasHapus
  3. saya ga tau gimana caranya
    yang jelas
    lanjtukan menangisnya
    dasar cengenngg
    haha

    BalasHapus
  4. @ mba maya : ^_____^

    @ anonim yang saya tau itu akhina Catur Widi nugroho
    (-______-") heh, permintaan maafnya bersyarat tauk..
    1. follow saya di "join this site"
    2. isi buku tamu di "tinggalkan jejak" yang ada di shout mix
    huh..gitu aja gak ngerti..
    weeee

    BalasHapus

Silakan komentar dengan bahasa santun :)