28 Maret 2012

(curhat) Mungkin Karena

Pagi ini niatnya share novelnya Pak Darwis yang Sunset Bersama Rosie. Tapi gak tahu kenapa.. Tiba-tiba jadi gak bisa ngetik dengan lancarnya. Hatiku speechless karena murottal yang terputar. Kebiasaanku adalah nyetel murottal dari malam, saat mau tidur. Dan, Subuh ini terasa lebih syahdu dari biasanya. Entah mengapa.. 

Teringat nasehat pembimbing satu skripsi beberapa waktu lalu. Saat itu sedang membahas penyakit kanker yang sudah stadium akhir.. Beliau bilang, “Kenapa mati harus ditakuti?. Padahal mati kan pintu gerbang kita untuk bertemu dengan Alloh”.

Jleeb!. Astaghfirulloh.. 

Mungkin karena hati dan raga yang masih penuh dengan kemewahan dan pikiran tentang dunia, sehingga kadang mendengar kata mati adalah sesuatu yang menyakitkan dan menakutkan. Ya, padahal mati adalah satu-satunya cara untuk bertemu dengan Sang Kholiq. Mati adalah suatu jembatan untuk ‘bercengkrama’ langsung dengan-Nya. 

Tapi mengapa?. Mengapa diri ini masih merasa takut?. 

Mungkin karena dosa. Mugkin karena banyak noda. Sehingga menimbulkan ketakutan dan keraguan, apakah dapat bertemu, ‘berbincang’ dan ‘bercerita’ dengan Dia yang kurindukan..Apakah amal yang kubawa sudah cukup menghantarkanku pada-Nya ditempat yang terbaik. Bagaimana jika tidak?. Bagaimana jika Dia marah padaku sehingga tidak mau bertemu denganku?.

Terlalu sering hatiku lupa pada-Nya, pada Izrail yang bisa kapan saja menjadi tamu dalam hidupku. Faghfirlii yaa Rabb..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar dengan bahasa santun :)