Pagi ini niatnya share novelnya Pak Darwis yang Sunset
Bersama Rosie. Tapi gak tahu kenapa.. Tiba-tiba jadi gak bisa ngetik dengan
lancarnya. Hatiku speechless karena murottal yang terputar. Kebiasaanku adalah
nyetel murottal dari malam, saat mau tidur. Dan, Subuh ini terasa lebih syahdu
dari biasanya. Entah mengapa..
Teringat nasehat pembimbing satu skripsi beberapa waktu
lalu. Saat itu sedang membahas penyakit kanker yang sudah stadium akhir.. Beliau
bilang, “Kenapa mati harus ditakuti?. Padahal mati kan pintu gerbang kita untuk
bertemu dengan Alloh”.
Jleeb!. Astaghfirulloh..
Mungkin karena hati dan raga yang masih penuh dengan kemewahan
dan pikiran tentang dunia, sehingga kadang mendengar kata mati adalah sesuatu
yang menyakitkan dan menakutkan. Ya, padahal mati adalah satu-satunya cara
untuk bertemu dengan Sang Kholiq. Mati adalah suatu jembatan untuk ‘bercengkrama’
langsung dengan-Nya.
Tapi mengapa?. Mengapa diri ini masih merasa takut?.
Mungkin karena dosa. Mugkin karena banyak noda. Sehingga menimbulkan
ketakutan dan keraguan, apakah dapat bertemu, ‘berbincang’ dan ‘bercerita’
dengan Dia yang kurindukan..Apakah amal yang kubawa sudah cukup menghantarkanku
pada-Nya ditempat yang terbaik. Bagaimana jika tidak?. Bagaimana jika Dia marah
padaku sehingga tidak mau bertemu denganku?.
Terlalu sering hatiku lupa pada-Nya, pada Izrail yang bisa kapan
saja menjadi tamu dalam hidupku. Faghfirlii yaa Rabb..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komentar dengan bahasa santun :)