It’s about rainbow in the night..
Seperti yang kita tahu, pelangi itu terbentuk karena adanya pembiasan
cahaya oleh tetesan air yang ada di atmosfer bumi. Aku ingat saat SMA ketika praktikum
Fisika, menggunakan prisma untuk membelokkan sinar matahari. Yap, terjadilah
bias itu!. Mejikuhibiniu yang kita lihat. Begitu pun dengan air hujan yang
mampu membiaskan, dan menyebarkan sinar matahari yang tak lain merupakan cahaya
polikromatik yang terdiri dari beberapa warna.
Nice scenery, isn’t it?. MasyaaAlloh.
ini jepretanku sendiri waktu di danau singkarak |
Aku tergilitik menulis tentang pelangi karena winamp di Neebi (Nama Lepiku) memutar
lagunya Vidi Aldiano dengan judul Pelangi di Malam Hari. Kalau secara ilmu,
emang bisa?. Sure!. Saat bulan berada
dititik terendah dan hampir sempurna purnama.
boleh copas |
Hm, jadi penasaran sama yang ciptain lagunya Vidi. Kenapa
tertarik kasih judul pelangi di malam hari ya?. Kalau dari segi lirik sih,
intinya tentang keikhlasan seseorang dalam mencintai. Cinta bertepuk sebelah
tangan yang tak harus memiliki. Menanti cinta dari seseorang yang kita cintai
itu memang bukan suatu hal mustahil. Segala cara sudah kita tempuh untuk
mendapatkannya. Namun yang terjadi?. Terkadang cinta kita terlalu besar hingga
lupa memberi ruang kelogisan kita untuk menilai apakah dia yang kita cinta
bahagia atau tidak. Ibarat menanti pelangi di malam hari. Cinta bisa saja
berbalas. Tapi perlu waktu yang lama dan dengan keajaiban dari-Nya. Karena cahaya
bulan purnama pun tak selalu bisa membuat pelangi kala hujan turun di malam
hari.
Terus kalau menikah tanpa pacaran?. Loh?. Kenapa nyambung
kesitu, sih?. Muncul pernyataan “Kalo gitu, nikah tanpa pacaran itu sama aja
nunggu pelangi di malam hari dong”. Hm, bisa jadi. Karena mungkin keduanya
belum ada rasa cinta saat pertama berkenalan. Tapi, atas izin Alloh, dengan
cara-Nya, Ia menyuruh malaikat memberi sepaket heroin cinta pada kedua
pasangan yang menikah dengan alasan mendapat ridho-Nya. Entah kapan.. Mungkin
saat akad, saat resepsi, who’s knows?.
Hihi.. Kenapa juga jadi kearah sana?. Ah, gak apa-apalah..
Haha (ketauan banget geroginya, sih.. Hehe).
Sekian share dariku
^_^ .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komentar dengan bahasa santun :)