25 Maret 2012

(share) Bukan Pelangi di Malam Harinya Vidi

It’s about rainbow in the night..

Seperti yang kita tahu, pelangi itu terbentuk karena adanya pembiasan cahaya oleh tetesan air yang ada di atmosfer bumi. Aku ingat saat SMA ketika praktikum Fisika, menggunakan prisma untuk membelokkan sinar matahari. Yap, terjadilah bias itu!. Mejikuhibiniu yang kita lihat. Begitu pun dengan air hujan yang mampu membiaskan, dan menyebarkan sinar matahari yang tak lain merupakan cahaya polikromatik yang terdiri dari beberapa warna. 

Nice scenery, isn’t it?. MasyaaAlloh.

ini jepretanku sendiri waktu di danau singkarak
Aku tergilitik menulis tentang pelangi karena winamp di Neebi (Nama Lepiku) memutar lagunya Vidi Aldiano dengan judul Pelangi di Malam Hari. Kalau secara ilmu, emang bisa?. Sure!. Saat bulan berada dititik terendah dan hampir sempurna purnama. 

boleh copas
Hm, jadi penasaran sama yang ciptain lagunya Vidi. Kenapa tertarik kasih judul pelangi di malam hari ya?. Kalau dari segi lirik sih, intinya tentang keikhlasan seseorang dalam mencintai. Cinta bertepuk sebelah tangan yang tak harus memiliki. Menanti cinta dari seseorang yang kita cintai itu memang bukan suatu hal mustahil. Segala cara sudah kita tempuh untuk mendapatkannya. Namun yang terjadi?. Terkadang cinta kita terlalu besar hingga lupa memberi ruang kelogisan kita untuk menilai apakah dia yang kita cinta bahagia atau tidak. Ibarat menanti pelangi di malam hari. Cinta bisa saja berbalas. Tapi perlu waktu yang lama dan dengan keajaiban dari-Nya. Karena cahaya bulan purnama pun tak selalu bisa membuat pelangi kala hujan turun di malam hari. 

Terus kalau menikah tanpa pacaran?. Loh?. Kenapa nyambung kesitu, sih?. Muncul pernyataan “Kalo gitu, nikah tanpa pacaran itu sama aja nunggu pelangi di malam hari dong”. Hm, bisa jadi. Karena mungkin keduanya belum ada rasa cinta saat pertama berkenalan. Tapi, atas izin Alloh, dengan cara-Nya, Ia menyuruh malaikat memberi sepaket heroin cinta pada kedua pasangan yang menikah dengan alasan mendapat ridho-Nya. Entah kapan.. Mungkin saat akad, saat resepsi, who’s knows?

Hihi.. Kenapa juga jadi kearah sana?. Ah, gak apa-apalah.. Haha (ketauan banget geroginya, sih.. Hehe). 

Sekian share dariku ^_^ .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar dengan bahasa santun :)