31 Maret 2012

(curhat) Selamat Datang Di Pintu Gerbang Kematian

Bismillahirrohmanirrohiim..

Hari ini adalah hari yang luar biasa dan penuh kejutan. Dan aku ingin memulainya dengan Qs. Al-Fajr tiga ayat 27-30 :

“Wahai jiwa yang tenang!. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan ridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba Ku. Dan masuklah ke dalam Surga-Ku”. 

Tiga ayat terakhir itu khusus untuk salah seorang saudari, Mbak Yanti yang pagi ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Margono. Ah, jadi speechless lagi. Padahal hari ini aku libur ke Margono, libur mencium bau Rumah Sakit. Tapi ternyata, Alloh menginginkan aku kesana di hari libur dengan tujuan yang tak sama dengan biasanya.

Aku kenal beliau sebagai Mbak yang dulu aktif di UKKI UNSOED, seorang yang menyapaku dengan ramahnya saat pertama kali syuro dengannya. Padahal belum tahu nama.. Istri dari salah seorang Ikhwan yang dulunya aktif di Pusat Komunikasi Daerah Purwokerto, sama denganku. Salah seorang akhwat yang pernah diceritakan ‘past time’ karena pernah membakar skripsi bersama dengannya. Dan, Mbak Yanti tahu semua kisah saya dengan ‘past time’. Tahu siapa sosok Sunflower itu.. 

Pagi ini, aku sedang asyik telpon dengan salah seorang saudari di Cirebon. Tiba-tiba Mbak Yenni mengabarkan berita kematian beliau. Sangat mendadak dan gak percaya, “Mbak Yanti istrinya Mas Dedi??. Ah, kayaknya baru kemarin liat di tasqif GOR sama anaknya. Salah info kali”. 

“Gak mungkin kiki, yang kasih info itu ikhwan yang deket sama Akh Dedi”.

Setelah aku tahu siapa yang memberi info, barulah aku percaya. Sambil panik kukirim pesan singkat yang berisi berita duka ke sejumlah saudara yang kenal dengan Mbak Yanti dan Mas Dedi. Semua sama. Tak ada yang percaya. 

Sekosan langsung meluncur ke Rumah Sakit. Meinding aku saat melihat jasad almarhumah yang sudah terbujur kaku. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un… Airmataku meleleh juga. 

Tadinya aku mau membantu memandikan almarhumah, tapi tiba-tiba anak pertama dan kedua Murrabiyahku minta makan.. Jadilah aku mengajak mereka ke kantin rumah sakit daripada nangis disana. Karena Murabbiyah dan suaminya pasti sedang sibuk membantu.  Berasa punya anak.. Dan semua mengira kalau aku adalah Ibunya.. Haha. Ups!. Ini lagi momen duka, Ki..

Begitulah, aku ikut men-sholatkan almarhumah..

Saat itu aku banyak bermuhasabah. Yaa Alloh,  umur, jodoh dan rezeki , semua Engkau yang mengatur. Semua itu misteri, rahasia.. Baru beberapa pekan lalu bertemu, tapi tiba-tiba saja… semua tinggal kenangan saat Engkau berkehendak. 

Amalan terbaik apa yang sudah kusiapkan saat bertemu dengan-Mu, Rabb?. Baru beberapa hari yang lalu menulis tentang kematian, dan sekarang diingatkan secara nyata oleh-Nya lewat orang dekat, salah seorang saudari yang tak asing lagi. 

Bagaimana dengan dosa-dosaku?. 

Rabb, apakah Engkau bersedia bertemu denganku?.

Mbak Yanti sudah memasuki ‘pintu’ untuk bertemu dengan-Mu dengan membawa amalan terbaiknya, insyaAlloh. 

Wahai Alloh, pertemukanlah kelak kami di Surga-Mu, sama-sama tersenyum karena sedang memandang-Mu.

Spesial untuk Mas Dedi dan mujahid kecilnya, semoga Alloh memberi ketabahan yang luar biasa. Ujian dari Alloh, kalian akan bisa melewatinya dengan baik karena Dia takkan memberi ujian diluar kemampuan hamba-Nya.

2 komentar:

  1. semoga Allah melapangkan kuburx, mengampuni dosax.., & keluarga yg ditinggalkan diberi kelapangan hati.., Aamiin...

    BalasHapus

Silakan komentar dengan bahasa santun :)