“Lei? Sedang apa di sini? Kau
belum pulang? Masih berseragam sekolah rupanya.” Lelaki yang sedang termenung
dalam hujan salju yang baru saja turun itu terperanjat. Apalagi saat mendengar
suara yang menyapanya barusan.
“Kau sendiri?” tanya Lei balik.
Tan Liu nama gadis yang
menyapanya tadi hanya mengedikkan bahu dan mengerling jenaka. “Aku bosan di
rumah. Makanya aku ke bukit belakang sekolah sore ini.”
Lei menautkan alisnya. Bosan?
Adalah hal mustahil rasanya bagi seorang Tan Liu yang terkenal ramah dan ceria
pada semua orang. Jika ada Tan Liu, maka di sana ada bahagia, tawa serta
kehangatan. Berbeda dengan Lei yang pembawaannya sedingin salju. Tak banyak
yang bisa berkawan baik dengannya.
“Jangan-jangan, kau juga sedang
mencarinya ya?” Tan Liu mengacungkan telunjuk kanannya.
“O … mm, bukan…, ” Lei
tergeragap menjawab. Ada semburat merah dan hangat yang menjalar di kedua
pipinya. Kontras dengan wajahnya yang pucat akibat cuaca yang sangat dingin.
Tan Liu tetaplah Tan Liu yang
tak mudah percaya. “Lalu untuk apa kau bawa senter itu? Sudahlah. Mengaku saja.
Kau ingin mencari bunga itu di belakang bukit sekolah kita kan? Snow angel.”
Lei masih bergeming. Ia terdiam.
Lei seperti seseorang yang tengah ketahuan akan mencuri. Sepasang tangan dan
kakinya makin kaku untuk ia gerakkan.
“Tak perlu malu. Kita cari
bersama yuk!” Tan Liu menarik lengan Lei.
***
Setengah jam terlewati tak
membawa hasil apapun. Mereka istirahat sejenak di bawah pohon. Sambil memandang
lanskap kanvas langit yang berwarna hitam pekat tak berbintang. Ditambah
hamparan kerlipan lampu di bawah bukit yang berasal dari rumah-rumah penduduk.
Atap-atapnya tertutup salju yang cukup tebal.
“Kau percaya mitos pada bunga
itu?” Tan Liu membuka percakapan.
“Entahlah. Kau sendiri kenapa
mencari bunga itu?”
“Untuk meminta kebahagiaan.” Tan
Liu menjawab pendek.
Lei menatap heran gadis yang
tengah duduk bersisian dengannya. Ada banyak pertanyaan yang seketika bertumpuk
dalam otaknya.
Lei urung bertanya lebih jauh.
Terlebih saat Lei tak sengaja menatap sepasang mata milik Tan Liu yang kosong.
Ah, bukan kosong tepatnya. Ada katarsis yang sebenarnya siap dimuntahkan. Hanya
… Tan Liu pendam dalam-dalam.
Ialah bunga snow angel. Yang
kabar burungnya hanya tumbuh di bukit belakang sekolah Lei dan Tan Liu. Bunga
tersebut tumbuh saat musim salju dan tak semua orang mampu menemukannya. Konon
jika ada yang mampu menemukan bunga snow angel, maka semua keinginan si penemu
akan terkabul.
***
“Lei, kita sudahi saja ya pencarian
ini. Aku mendadak sakit…” Tan Liu terengah-engah sembari memegang dadanya yang
nyeri.
“Kau baik-baik saja? Wajahmu
pucat sekali. Kuantar kau pulang.” Lei memapah Tan Liu yang lemah turun dari
bukit. Baru kali ini Lei melihat kondisi Tan Liu yang sangat berbeda dari
biasanya.
Setelah mengantar Tan Liu
pulang, Lei baru tahu dari ibu Tan Liu bahwa jantung Tan Liu tak berfungsi
dengan baik.
Kau mencari bahagia untuk
jantungmu? Lei berkata dalam diam. Diambang pintu rumah Tan Liu, Lei tengah
mengganti permintaannya dalam hati untuk snow angel jika kelak ia menemukannya.
Permintaan bahagia untuk dirinya sendiri, telah ia hapus.
***
Di perjalanan, Lei bimbang akan
melangkah ke mana. Ia tertegun memandang lampu jalanan yang nyalanya tak
terlalu terang. Lei biarkan kapas putih dingin menampar-nampar dengan lembut
wajahnya. Lei tengah melintasi waktu.
Setelah beberapa saat ia berdiri
mematung. Dan membiarkan tubuhnya dijatuhi oleh hujan salju. Lei akhirnya
memutuskan tak pulang ke rumah. Ia kembali ke bukit belakang sekolah untuk
menemukan snow angel.
Lei sendiri sebenarnya sudah
muak berada di rumahnya yang bagai neraka. Ayah tiri Lei kerap mabuk-mabukkan.
Ibu kandungnya sudah lama meninggal. Hari-hari Lei penuh dengan makian dan
sumpah serapah dari ayahnya tirinya yang kejam itu. Tak jarang pula Lei
mendapat pukulan, tamparan bahkan tendangan pada tubuhnya. Itu sebabnya Lei
selalu menjauh dari keramaian di sekolah. Ia malu dan takut jika ada yang
melihat lebam pada tubuhnya.
Sebelum kembali meneruskan pencarian
snow angel, Lei menuliskan keinginannya pada selembar kertas yang ia bawa di
bangku taman yang sunyi. Setelah selesai, ia kembali menyusuri rerumputan dan
pohon yang telah tertimbun salju di bukit belakang sekolah.
***
Lei mulai lelah. Ia kehabisan tenaga.
Dirinya teringat hampir seminggu tak menyentuh makanan. Matanya
berkunang-kunang. Dari jauh, Lei melihat ada cahaya berdenyar-denyar di antara
semak. Entah ilusi, delusi atau keajaiban? Lei menemukan snow angel. Senyumnya
mengembang lebar. Namun tubuhnya ambruk. Lei jatuh sambil menggenggam erat
bunga itu.
Hujan salju semakin lebat. Tubuh
Lei yang tak bertenaga terkubur tumpukan salju.
***
Epilog
Satu bulan setelahnya …
Satu bulan setelahnya …
“Lei, terima kasih. Kau
memberiku bahagia … bukan bunga yang mengabulkan permintaanku. Namun karena
Tuhan mendengar permintaanmu. Lei, aku tahu kau akan selalu di sini.” Tan Liu
berbisik pelan di antara desauan angin di atas bukit belakang sekolah. Tangan
kanannya mengepal sambil memegang dada sebelah kiri. Ada bulir-bulir bening yang
berkerumun di kedua pelupuk matanya, bahkan sebagian telah menganaksungai.
Lei yang malam itu terkapar tak
berdaya hanya mengalami kerusakan di otaknya. Sebab kepalanya terbentur batu
yang cukup besar. Suatu keajaiban, masih ada aliran darah yang mengalir di
jantung Lei. Salah seorang petugas patroli keamanan lingkungan yang saat itu
bertugas menemukan tubuh Lei dan membaca kertas yang bertuliskan keinginan
miliknya. Kertas itu berisikan pesan pemberian organ jantung miliknya untuk Tan
Liu.
‘Aku tak pernah kenal bahagia, Tan Liu. Sampai tawamu yang renyah di
sekolah saat kau tengah berkumpul dengan teman-teman membuat hatiku merasa
nyaman. Aku sering menatapmu diam-diam. Agar aku bahagia. Pakailah jantungku,
Nona Snow Angel. Semoga kau berbahagia.
Dari : Lei,
pengagum senyum dan tawamu.’
-sunflower-
*tiba2 aja dapet inspirasi karena inget drama
taiwan snow angel, haha.
*gak tau juga itu bunga ada beneran apa engga ππ.
*gambar dari salah satu personil grup owop yang sepertinya ambil dari Google. Maaf belum sempat cari sumbernya. Kalau ada yang tau, bisa inbox saya supaya say cantumkan sumber. Terima kasih.
*gak tau juga itu bunga ada beneran apa engga ππ.
*gambar dari salah satu personil grup owop yang sepertinya ambil dari Google. Maaf belum sempat cari sumbernya. Kalau ada yang tau, bisa inbox saya supaya say cantumkan sumber. Terima kasih.
Emud pernah nonton snow angel juga? *berbinar2 nemu temen.
BalasHapus